NU Demak– Fatayat NU adalah garda terdepan dalam mensyiarkan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). Amaliyah-amaliyah seperti ziarah kubur, tahlil, istighosah, yasinan, manaqib, dziba’, albarzanji dan lain sebagainya harus selalu dilanggengkan. Karena kader Fatayat rata-rata keluarga muda yang masih produktif dalam keberlangsungan manusia hidup di dunia. Tentunya menjadi momentum awal dalam menanamkan nilai-nilai Aswaja sejak dini kepada keluarga.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Demak, Khoirun Nisa’ di sela pelantikan pengurus baru Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Desa Undaan Lor Kecamatan Karanganyar masa khidmah 2022-2025, Minggu (2/7).
Lebih lanjut disampaikan, kader Fatayat ketika sudah berniat khidmah hendaknya tidak setengah-tengah. Sebagai kader yang juga seorang istri, setiap berkegiatan wajib hukumnya meminta izin suami terlebih dahulu. Jangan khawatir ketika telah berkhidmah di NU melalui Banom Fatayat akan kekurangan dan tidak bisa makan. Seperti disampaikan salah satu Muassis NU, KH Ridwan Abdullah yang juga Pencipta Lambang NU, “Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah! Kalau sampai tidak makan, komplain aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati, maka tagihlah ke batu nisanku.”
Di sisi lain, Ketua Fatayat NU Undaan Lor, Umi Nailis Sa’adah menambahkan, semoga kader Fatayyat Undaan Lor dapat menjalankan amanah dengan baik. Dengan niat beribadah kepada Allah SWT, melayani umat, serta berkhidmah kepada nusa bangsa, agama dan membela Aswaja.
Pelantikan yang dilaksanakan di Masjid Baitul Muttaqin desa setempat itu juga disaksikan oleh NU dan banom yang ada di Desa Undaan Lor. Selain juga dihadiri kepala desa dan tokoh agama setempat.