Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak menggelar Pendidikan Kader Penggerak Pertanian NU (PKPPNU) untuk pertama kalinya di Madin Al-Hidayah, Kuripan, Karangawen, Demak, Jumat-Ahad (22-24/7).
Penggunaan pupuk kimia sintesis yang berkepanjangan dalam dosis tinggi bisa merusak lingkungan bahkan kesehatan manusia. Masuknya bahan kimia melalui makanan dapat mengurangi kecerdasan otak, sebab didalamnya terkandung bahan kimia sintetis yg dapat merusak sel-sel tubuh.
Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah KH. Mahsun Mahfudz mengatakan, mayoritas warga NU adalah para petani dan juga buruh tani, maka perlu menggalang dan memupuk persaudaraan diantara kaum tani melalui organisasi agar gerakan bersama ini bisa terwujud, maka PWNU melalui LPP nya bertekad mendirikan organisasi tani yang kuat yakni Kadang Tani Sarwotulus.
“Pilihan kembali ke alam dengan pertanian organik adalah hal yang sangat tepat. Maka, sektor pertanian ini harus digarap secara serius, agar mampu menjawab kebutuhan ekonomi anggota yang menyehatkan, ramah lingkungan, barokah dan berkeadilan. InsyaAllah, jika ini kita gulirkan secara kontinyu, kedaulatan dan kemandirian petani atas pangan akan terwujud,” harapnya.
Senada, Wakil Ketua PCNU Demak KH Abdullah Zaini menegaskan untuk bersama-sama berijtihad terhadap lingkungan, pertanian dan makanan sehat. Karena alam sudah memberikan banyak hal kepada kita, sudah selayaknya kita wajib menjaga dan melestarikannya.
“Saya yakin, pertanian yang dikembangkan NU ini adalah pertanian yang sangat mudah, murah dan menghasilkan padi yang sehat. Mudah-mudahan berhasil, sawahnya menjadi ijo royo-royo, warga NU makmur semua, dan umur panjang serta barokah,” doanya.
Sementara itu, Ketua LPP PCNU Demak H. Wakiyo juga berharap agar nantinya pelaksanaan PKPPNU ini juga bisa terlaksana disetiap Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Se-Kabupaten Demak, agar warga nahdliyin bisa merasakan pertanian murah tapi hasilnya juga tidak kalah dengan yang biaya tinggi.
“Sudah kami buktikan sebelumnya dengan hasil panen perdana, satu hektar mendapatkan 9,1 ton. Karena itu PWNU Jateng mengajak para petani untuk kembali ke alam dengan pertanian organik, NU punya strategi pertanian biaya murah namun tidak murahan tapi hasilnya bisa bagus,” pungkasnya.
Pendidikan yang diikuti sebanyak 56 peserta tersebut diikuti dari berbagai utusan MWCNU Se-Kabupaten Demak dengan beberapa materi dari instruktur LPP PWNU Jateng seperti pembuatan pupuk organik dan agensi hayati, ekologi dan analisa tanah, budidaya padi organik, pemasaran dan perkoperasian, islam dan peradaban dan masih banyak lagi. (Sam/CR)