Wonosalam, NU Online Demak
Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PC PSNU) Pagar Nusa Demak masa khidmat 2022-2026 resmi dilantik berbarengan dengan wisuda ke 13, sebanyak 207 warga pendekar se-Kabupaten Demak diwisuda di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jogoloyo, Wonosalam, Demak.
Ketua PC PSNU Pagar Nusa, H Jamaluddin Malik mengatakan, syukur atas jalannya pelantikan dan wisuda dengan aman, nyaman dan lancar. Ia berharap Pagar Nusa Demak kedepan bisa semakin berkembang seperti kejayaan mataram islam dulu. Bagaimana Demak bisa menjadi jaya Pagar Nusa-nya, bahkan ditingkat nasional.
“Yang penting tugas utama kita adalah mengawal kiai, bangsa dan negara. Sesuai dengan namanya, pagarnya NU dan Bangsa. Namun saya tekankan, kita tidak bisa menjadi pendekar manakala tidak berbudi luhur, dengan berbudi luhur insyaAllah warga akan aman, nyaman dan negara akan sehat sejahtera,” katanya kepada NU Online Demak, Selasa (16/8).
Senada, Majlis Pimpinan Cabang Pagar Nusa Demak, Kiai Muhammad Azam mengatakan ada dua hal penting, pertama Pelantikan dan kedua Wisuda. Dua hal tersebut bagi pagar nusa adalah hal yang sangat istimewa dan sakral, karena dari dua hal ini akan menentukan masa depan Pagar Nusa. Masa depan Pagar Nusa juga akan menentukan masa depan bangsa.
“Basic perjuangan di Pagar Nusa dengan la gholiba illa billah ini diarahkan tentunya untuk menjadi pribadi-pribadi yang berbudi pekerti luhur. Setinggi apapun ilmu seseorang, sehebat apapun kesaktian seseorang tidak ada apa-apanya, yang ada semuanya berkat rahmat dan anugrah dari Allah SWT,” jelasnya.
Ia berharap kepada pimpinan yang baru dilantik, betul-betul bisa mengawal, membangun pondasi yang kuat. Bahwa pendekar Pagar Nusa adalah pendekar yang berbudi luhur, pendekar yang mempunyai akhlakul karimah. Sehingga tau posisinya.
Lebih lanjut, salah satu akhlakul karimah yaitu sadar dan betul-betul menyadari bahwa apa yang dihasilkan hari ini tidak terlepas dari jerih payah para pendahulu, tidak terlepas dari pengorbanan para pendahulu. Kita hari ini menikmati perjuangan hasil dari beliau-beliau, Hadratus Syekh Hasyim Asyasri, KH Maksum Jauhari.
“Kalau beliau-beliau sudah berbuat yang terbaik, sudah membuat sejarah untuk bangsa ini, maka tanggung jawab kita sebagai generasi berikutnya harus bisa mengembangkan, harus bisa lebih memajukan lagi. Kalau tidak bisa mengembangkan berarti kita generasi yang bodoh.” tegasnya yang juga sebagai Pembina 3 Yayasan Ponpes Miftahul Ulum.
Pelantikan dengan mengambil tajuk ‘Pendekar Sejati, Pendekar Berbudi’ berlangsung pada hari kamis malam Jumat (11/8) belum lama ini. Mauidhoh hasanah oleh Kiai Muhajalin Sholeh dari Grobogan yang juga Pengurus Wilayah Pagar Nusa Jateng, serta dimeriahkan oleh Hadroh dan Pertunjukan Seni Silat.
Kontributor: Samsul Maarif
Editor : Choerul Rozak