Karanganyar, Nu Online Demak
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Karanganyar Demak membuat program kegiatan yang disebut ISNU Mengabdi, halaqah ini adalah yang ke-5. Bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes) Adz-Dzikro Dukuh Babadan Desa Karanganyar pada Rabu malam (31/8/2022).Kegiatan ini mengambil tema “Urgensi Nasionalisme Bagi Generasi Muda”.
Taufikul Lutfi Rois menyampaikan, pentingnya menanamkan jiwa nasionalisme pada generasi muda karena merekalah generasi penerus bangsa selanjutnya.
“Nasionalisme diwujudkan dengan cinta tanah air yang berarti kita harus melestarikan budaya bangsa dan siap membela negara Indonesia dari pihak-pihak yang berupaya untuk merusak tatanan kehidupan berbangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rois mengajak para santri untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain walaupun berbeda suku, agama dan ras karena perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
Firman Allah dalam alqur’an surat Al-Hujurat ayat 13 menjelaskan bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal sehingga menimbulkan rasa kasih sayang.
“Allah tidak menciptakan satu bangsa saja. Ia telah menciptakan berbagai suku bangsa di belahan dunia dan kita wajib menjaga kerukunan agar tercipta perdamaian. Untuk merealisasikannya kita harus memegang teguh tri ukhuwah yaitu ukhuwah islamiyyah (saudara dalam islam), ukhuwah wathaniyyah (saudara setanah air) dan ukhuwah basyariyyah (saudara satu umat manusia),” ucapnya saat mengisi materi dihadapan para santri Adz-Dzikro.
Diakhir paparannya, Rois yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Informasi dan Komunikasi PAC ISNU Karanganyar mengutip perkataan Presiden RI pertama Ir. Soekarno”Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan aku guncang dunia,”.
Dalam paparannya Rois menjelaskan, pemuda memiliki potensi dan peran penting dalam memberikan perubahan yang lebih maju. Oleh karena itu, mereka perlu dikuatkan dengan pondasi nasionalisme agar dapat melakukan yang terbaik bagi bangsa, menjaga keutuhan persatuan bangsa dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
Kholdi salah satu Santriwan Ponpes dapat menjelaskan ada 4 (empat) pilar kebangsaan yang disingkat dengan PBNU. “Empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945,”.
“Saya senang mendapatkan pengetahuan tentang arti pentingnya nasionalisem, yang barangkali belum tentu saya dapatkan pulan di bangku sekolah. Program ISNU karanganyar sangat banyak manfaatnya,” kata santri Adz-Dzikro tersesbut.
Kontributor : Taufikul Lutfi Rois
Editor : Choerul Rozak