Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Ranting Desa Doreng lestarikan Tradisi NU

waktu baca 2 menit
Hadi Zuli Aryanto
Selasa, 6 Sep 2022 15:04
0
506

Wonosalam, NU Online Demak

Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Ranting Desa Doreng menyelenggarakan kegiatan rutin selapanan pada Minggu (4/9/2022). MDS Rijalul Ansor merupakan bentuk syiar pemuda Ansor kepada masyarakat luas sekaligus bagian melestarikan tradisi dari para kyai, ulama terdahulu.

MDS Rijalul Ansor merupakan lembaga yang dibentuk oleh GP Ansor sebagai wujud untuk mengimplementasi nilai-nilai dan tradisi Aswaja, dan sifatur rosul. Struktur Rijalul Ansor sudah ada mulai dari pimpinan pusat hingga ke tingkat ranting.

MDS Rijalul Ansor Ranting Desa Doreng sendiri dalam rangkaian kegiatannya yaitu ngaji kitab kuning, tahlil dan pembacaan barzanzi atau dibaan. Tidak hanya itu, MDS Rijalul Ansor Ranting Desa Doreng disetiap kegiatannya selalu berupaya untuk menjaga dan mempertahankan paham Ahlussunah Waljamaah agar tidak sirna ditelan perkembangan zaman.

Pengurus serta kader MDS Rijalul Ansor Ranting Doreng Wonosalam saat giat ngaji rutinan

Abdul Hamid mengatakan, dengan adanya kegiatan rutinitas Rijalul Ansor tentunya akan menumbuhkan kekompakan dan semangat anggota dalam berorganisasi. Melalui sholawatan kita telah mempertahankan dan menjaga budaya-budaya Nahdlatul Ulama.

“Rijalul Ansor tidak hanya syiar, tetapi ini juga merupakan bentuk tanggung jawab kita dalam menjaga gerakan islam yang Rahmatan Lilalamin. Menjaga islam yang damai, islam yang memberikan keteduhan kepada semua umat manusia, bukan islam yang liberal dan radikal,” ungkap Ketua Ranting Ansor Desa Doreng.

Senada, Khoirun Nawa menyampaikan, diera digital seperti sekarang ini, banyak sekali generasi-generasi muda yang suka belajar ilmu agama secara online. Kebanyakan mereka belajar dari Youtube, Google dan sejenisnya. Kalau mereka belajar dari kyai atau ustadz yang notabenenya dari NU tidak masalah karena memang mereka lulusan pesantren dan paham ilmunya.

“yang mereka pelajari adalah dari ustadz-ustadz yang secara kapasitas ilmu tidak mumpuni, tidak pernah belajar di ponpes. Mereka hanya berbekal penampilan dan gaya komunikasi yang menarik, itu perlu kita khawatirkan untuk generasi muda NU,” imbuh Ketua MDS Rijalul Ansor Ranting Doreng .

Lebih lanjut, Ketua Rijalul Ansor Doreng menyampaikan, inilah saatnya kita bergerak untuk mencerahkan generasi muda NU melalui Rijalul Ansor. Rijalul Ansor memiliki  peran yang sangat besar terkait dengan pembentukan generasi yang berilmu, pungkasnya.

Kontributor : Hedi Zuli Aryato

Editor : Choerul Rozak

LAINNYA
x