Demak Kota, NU Online Demak
Dalam rangka penguatan ideologi Pancasila dan karakter kebangsaan, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Demak menggelar diskusi bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Demak di Aula LP. Ma’arif Demak, Rabu (19/10).
Ketua PC ISNU Demak, Agus Taufiqur Rohman dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan kolaborasi Kesbangpol dan ISNU merupakan kegiatan baik untuk penguatan dan penanaman karakter kebangsaan, adalah hal yang urgent untuk terus digencarkan, disosialisasikan kepada masyarakat secara umum khususnya warga Demak karena pancasila itu merupakan suatu idelogi yang sudah final sudah tidak perlu lagi ada debatable.
“Kita selaku ikatan sarjana Nahdlatul Ulama, mendukung penuh kegiatan ini dan berharap kegiatan ini terus dilakukan dan berjalan sampai kapanpun, siap bersama-sama untuk terus mensosialisasikan, mensukseskan kegiatan penanaman ideologi pancasila dan karakter kebangsaan ini,” tegasnya.
Senada, Narasumber Zayinul Fata menegaskan ISNU kedepan tidak hanya berbicara soal isu sosial kemasyarakatan semata, namun juga mengarah ke hal-hal yang strategis, ISNU harus bisa mendorong orang-orang ahli yang berada di bidang sains atau ilmu eksakta untuk kita bantu dan menjadikan perhatian, karena hal tersebut jarang sekali disentuh oleh NU.
Ia menilai jika selama ini bisa dilihat mulai dari PMII, IPNU, Ansor smua mengadakan kaderisasi, tetapi jarang sekali organisasi NU yang mengupas tentang sumber daya manusia. Maka patut kita cermati bersama apa yang pernah dikatakan oleh Gusdur, yakni bahwa NU bisa sanggup besar secara kualitas manakala sumber daya manusiannya betul-betul unggul dan berdaya saing dalam kompetensi global.
“Maka kita tidak lagi berharap ketika kita punya pemimpin, punya presiden dan banyak jaringan, menteri-menteri lainnya tidak mengherankan jika lahir dari kader-kader Nahdlatul Ulama,” ucap Zayin yang juga sebagai Pembina PC ISNU sekaligus ketua Lazisnu Kabupaten Demak.
Lebih lanjut, Zayin menyerukan kepada masyarakat terkhusus ISNU untuk pentingnya menyempurnakan iqro’, dengan membaca maka akan menambah pengetahuan, dengan membaca cita-cita bisa kita dapatkan. Karna dengan iqro’ bukan hanya pengetahuan semata namun juga kecerdasan emosinal dan akhlaqul karimah juga bagian dari laku santri.
Maka dari itu, tambahnya, di ISNU inilah hal tersebut bisa ada. ISNU harus betul-betul menjadikan ruang NU yang berkualitas, dulu ketika masih menjadi mahasiswa, intelektual NU ada pada PMII–karena rutin mengadakan diskursus pergerakan. Namun setelah lahirnya ISNU, sekarang menjadi penyempurna dari gagasan-gagasan tersebut dan kemudian diimplementasikan dalam ruang gerak Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama.
“Kita boleh berbeda-beda, namun dalam harokah NU harus bersatu, NU yang benar-benar rahmatan lil alamin. Siapa yang sajana dan cinta NU harus bergabung dengan ISNU. Mari kita bersama-sama membenahi permasalahan disegala aspek, kita aplikatifkan kepada masyarakat, agen of change mendampingi masyarakat,” pungkasnya.
Kontributor : Smasul Maarif
Editor: Choerul Rozak