Semarang, NU Online Demak
Tolak ukur kemajuan bangsa terlihat dari seberapa unggul pemudanya. Sebab pemuda merupakan pewaris bangsa.
Pada Sosialisasi Partisipasi Edukasi Publik dengan Tema ‘Peran Bank Indonesia Dalam Mendukung Layanan Keuangan Digital’ yang diikuti kader IPNU dan IPPNU di Jateng1, Deputi Direktur KPWBI Provinsi Jateng Noviarsano Manullang mengungkapkan, pemuda harus memiliki jiwa kritis, kreatif,dan berwawasan luas. Selain itu pemuda harus mampu menjadi agen of change, yang bisa masuk dalam segala lini kehidupan. Peka melihat peluang-peluang yang ada di depan, seperti halnya peluang bisnis.
Menurutnya, pemuda tidak harus mempunyai cita-cita sebagai “pegawai”. Utamanya jika ingin berkembang dan menjadi kaya, maka dia menyarankan untuk melihat peluang bisnis.
“Indonesia merupakan negara agraris. Maka cobalah memanfaatkan bonus geografi yang kita miliki. Kalian punya modal bercocok tanam saja bisa menjadi miliarder di luar Jawa, bahkan hanya dengan menjual bakso kalian juga bisa meraup rupiah yang besar jika tahu pasarannya,” ujar Pak Novi, sapaan akrab Noviarsano.
Sekecil apapun usaha yang dikembangkan, lanjutnya, tidak perlu gengsi, karena dalam Islam sendiri sudah dicontohkan. Sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW, bahwa berdagang adalah pekerjaan yang sangat mulia. Bahkan Nabi juga menikah dengan Siti Khodijah, seorang tokoh wanita yang memiliki strategi dagang sangat baik.
Di sisi lain, Analis Yunior KPWBI Prov. Jateng Nadya Ayu menambahkan, Presidensi G20 Indonesia mendorong pemanfaatan digitalisasi untuk berperan konkret bagi terwujudnya keuangan yang inklusif dan berkelanjutan bagi setiap negara. Salah satu wujud dorongan tersebut guna mendukung akses UMKM kepada layanan keuangan digital berdasarkan praktek terbaik di berbagai negara.
Menurutnya, transaksi non tunai saat ini lebih mudah dilakukan. Utamanya pada era digital, sepeti berlangsung sekarang. Era segala sesuatu bisa dilakukan dengan praktis, tanpa susah payah untuk menggapainya. Salah satunya dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang merupakan standarisasi pembayaran metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, murah, aman, dan handal.
“QRIS bisa bersifat tetap atau dibuat satu kali, ditampilkan dalam sticker/ print-out, atau bisa pula dikirim via WA. Ini sangat cocok untuk merchant mikro dan kecil. Sebab QRIS ini bisa digunakan di semua dompet digital maupun Mobile Banking apapun, jadi sangat fleksibel,” ujarnya.
Cara mendaftarnya juga mudah. Hanya dengan datang langsung ke bank atau menghubungi layanan dompet digital, serta mengisi formulir dan memenuhi persyaratan. Seperti foto KTP, rekening bank, foto selfi dengan KTP, serya foto usaha.
Pengirim : Ika Fitriani
Editor: Choerul Rozak/Sr