Solo, NU Online Demak
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohamad Syafi’ Alielha (Savic Ali) memaparkan tantangan menjelang 1 Abad NU dalam konteks media. Menurutnya, di zaman digital ini banyak terjadi perubahan, termasuk dalam lanskap media. Meski demikian, potensi jumlah warga NU yang besar belum optimal dalam penguasaan di bidang media.
“Belum tercermin mayoritas warga NU di dunia maya, ini tantangan kita,” ujar Savic, dalam pembukaan acara Konsolidasi Penulis NU dan Pesantren yang diselenggarakan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU, di Hotel Novotel Kota Solo, Senin (4/12/2022).
Savic menjelaskan, NU memang diakui gudangnya para ulama, kiai, dan habaib. Dalam dunia nyata mereka diakui keahliannya. Meski demikian juga perlu memunculkan lebih banyak tokoh-tokoh di dunia maya.
“Kita punya contoh Gus Baha misalnya, saya punya teman yang bercerita, ternyata beliau ini diterima di banyak kalangan, termasuk mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) justru suka ngajinya Gus Baha,” ungkapnya.
Ditambahkan, pertemuan penulis keislaman dan pesantren dalam upaya merangsang para penulis yang selama ini sudah eksis di medianya masing-masing untuk lebih banyak memunculkan potensi ribuan pesantren dan alim ulama yang dimiliki NU, tapi hingga kini belum banyak kelihatan.
“Ini tugas kita untuk memunculkan tokoh-tokoh tersebut,” ujarnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo H Mashuri mengatakan momen 1 abad NU agar dijadikan untuk berbenah. Menurutnya, di lingkungan NU berbagai potensi belum menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat. Padahal jika potensi dikelola dengan baik akan menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa.
“Termasuk LTN ini menjadi lembaga yang penting, mapingnya harus jelas,” kata dia.
Disampaikan, konsolidasi para penulis dan pengelola media NU dan pesantren yang diselenggarakan di Kota Solo ini sudah tepat. Sebab, Solo telah melahirkan banyak tokoh penulis penting.
“Mulai dari zaman Kerajaan Pajang hingga Surakarta, melahirkan banyak tokoh penulis,” pungkasnya.
Kegiatan bertajuk ‘Menuju 1 Abad NU’ ini diikuti oleh para penulis dan pengelola media NU serta pesantren dari berbagai daerah.
Sumber : NU Jateng Online/ Choerul Rozak