Karanganyar, NU Online Demak
Guru adalah panutan baik bagi murid maupun masyarakat pada umumnya dalam lingkungan masing-masing. Oleh karena itu, guru harus bisa menjaga etika marwahnya dalam bermasyarakat.
Demikian yang disampaikan Ketua Yayasan Mazro’atul Huda (Mazda) Karanganyar Demak, KH. Ansori saat memberikan sambutan pada kegiatan Pertemuan Rutin Persatuan Ibu Madrasah Mazro’atul Huda (Prima Mazda) Karanganyar dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Mazda Karanganyar di kediaman Uyun Asalina guru Madrasah Mazda Karanganyar, Ahad (25/12/2022).
Kyai Ansori, sapaan beliau menyebutkan, salah satu etika yang harus diperhatikan adalah etika dalam berbusana dan juga attitudnya, maka dalam kondisi apapun kita harus pandai menempatkan diri.
“lebih-lebih guru harus memperhatikan busana yang dikenakannya karena performa bagus guru akan membuatnya dimuliakan,” jelas Yi Ansori.
Terdapat dalam kata mutiara menyebutkan:
لِبَاسُكُمْ يُكْرِمُكُمْ قَبْلَ الْجُلُوْسِ * وَعِلْمُكُمْ يُكْرِمُكُمْ بَعْدَ الْجُلُوْسِ
Artinya: “Pakaianmu memuliakanmu sebelum duduk, sedangkan ilmumu memuliakanmu setelah duduk”.
Orang akan memuliakan kita hanya dengan melihat pakaian yang kita kenakan tanpa memandang latar belakang kita.
“Walaupun demikian, seyogyanya dalam berbusana jangan berlebihan. Kita harus memperhatikan situasi, kondisi dan yang terpenting sesuai dengan kemampuan kita,” terang beliau.
Yi Ansori yang juga menjabat sebagai Ketua MWC NU Karanganyar menghimbau para guru agar selalu menjaga muruah.
“Guru harus menjaga muruah/kehormatannya, karena guru sebagai suri tauladan. Contoh menjaga muruah yaitu tidak memakai celana pendek diluar rumah,” kata beliau.
Dibagian akhir sambutannya kyai Ansori meminta agar para guru bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan madrasah sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Kualitas peserta didik inilah yang menjadi standarisasi kualitas madrasah didalam masyarakat.
Kontributor : Taufikul Lhutfi Rois
Editor : Choerul Rozak