Karanganyar, NU Online Demak
Dunia adalah persinggahan sementara bagi manusia sebelum akhirnya mereka menetap di akhirat tempat yang kekal abadi. Dilihat dari kadar waktu singgahnya, hidup di dunia diibaratkan orang yang dalam perjalanan menuju suatu tempat dan ia singgah sebentar untuk sekedar minum seteguk air.
Dalam mengarungi kehidupan duniawi manusia mengalamai berbagai macam kondisi dimana kondisi tersebut mengerucut pada empat hal.
Dijelaskan oleh KH. Ahmad Rodhi dalam acara pertemuan Persatuan Ibu Madrasah Mazro’atul Huda (Prima Mazda) Karanganyar Demak pada Ahad pagi (25/12/2022), manusia akan mengalami empat hal selama hidup di dunia sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu ‘Athoillah as-Sakandary dalam kitab Lathoiful Minan.
“4 kondisi yang dilalui manusia selama hidup di dunia yaitu nikmat, bencana, ta’at dan maksiat. 4 kondisi ini harus dapat disikapi dengan bijaksana,” ungkap salah satu Guru Mazda yang sekaligus sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut.
Imam Ibnu ‘Athoillah menerangkan cara menyikapi keempat kondisi tersebut dengan penjelasan sebagai berikut:
فَإِنْ كُنْتَ فِي النِّعْمَةِ فَمُقْتَضَى الْحَقِّ مِنْكَ الشُّكْرُ، وَإِنْ كُنْتَ فِي الْبَلِيَّةِ فَمُقْتَضَى الْحَقِّ مِنْكَ الصَّبْرُ، وَإِنْ كُنْتَ بِالطَّاعَةِ فَمُقْتَضَى الْحَقِّ مِنْكَ شُهُوْدُ مِنَّتِهِ عَلَيْكَ، وَإِنْ كُنْتَ بِالْمَعْصِيَةِ فَمُقْتَضَى الْحَقِّ مِنْكَ وُجُوْدُ الْاِسْتِغْفَارِ
“Ketika kita memperoleh kenikmatan jangan lupa untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Rasa syukur mengajarkan kita untuk selalu ingat kepada Allah Swt. baik dalam keadaan senang maupun susah,” terang yi Rodhi.
Sedangkan saat tertimpa bencana, tambah beliau, hendaknya bersabar karena hakikatnya segala sesuatu adalah milik Allah Swt. dan Allah bersama orang yang bersabar.
“Disaat kita dapat melaksanakan ketaatan hendaknya kita syuhudul minnah dan meyakini bahwa Allah yang memberikan taufik dan hidayah. Karena tanpa pertolongan dan hidayah-Nya manusia tidak akan bisa berbuat apapun,” sambung yi Rodhi.
Di akhir penjelasannya yi Rodhi menerangkan jika melakukan perbuatan maksiat maka bersegeralah minta ampunan pada Allah Swt. agar dosa-dosa yang dikerjakan mendapatkan ampunan.
Kontributor: Taufikul Lhutfi Rois
Editor: Choerul Rozak