Beruntunglah orang-orang yang ketika amalnya dilaporkan kepada Allah SWT sedangkan mereka dalam keadaan berpuasa. Nisfu Sya’ban adalah momentum dilaporkannya semua amal manusia, ada kalanya yang ketika amalnya dilaporkan, ia dalam keadaan bersedih karena bergelimang dosa, ada pula yang bergembira lantaran dosanya telah diampunkan
Ketika jelang malam Nisfu Sya’ban, Allah menaburkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang bertadlarru (merendah dengan menunjukkan kelemahannya). Bagi yang memohon ampunan akan diampuni, bagi yang meminta rezeki akan diberi, dan yang sedang mendapat kesusahan akan disenangkan.
Hadits nabi:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya:
Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, apabila malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. (HR Ibnu Majah)
Sumber : NU Online Jateng