NU Online Demak
Tidak ada yang sia-sia dalam setiap yang Allah perintahkan kepada para hamba-Nya. Termasuk perintah ibadah puasa. Banyak hikmah dan manfaat di dalamnya. Tak terkecuali manfaat kesehatan. (Abdullah bin Muhammad At-Thayyar, Faidhur Rahimur Rahman fi Ahkami wa Mawa’izhi Ramadhan, [Riyadh: Maktabah At-Tsaubah: 1992], halaman 108).
pantas Allah berfirman dalam Al-Quran, “Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 184). Rasulullah saw juga bersabda dalam hadisnya, “Berpuasalah, maka kalian akan sehat,” (HR. Abu Nu’aim).
Kaitan dengan manfaat puasa di bidang kesehatan, sudah banyak ilmuwan, baik ilmuwan Muslim maupun Non-Muslim, yang membuktikan. Antara lain adalah Dr Mak Padon, seorang ahli kesehatan Amerika. (Amal Yasin, Rawa’il-I’jaz fil Wudhu was Shalat was Shaum, [Kairo, Darul Kutub Al-Mishriyah: 2009], halaman 10-25). Secara detail ia menjelaskan sebagaimana berikut.
Setiap manusia butuh puasa meskipun ia tidak sakit. Sebab, racun-racun makanan akan berkumpul dalam tubuh sehingga membuat pemiliknya seperti orang sakit, bahkan bisa memberatkan dan mengurangi aktivitasnya. Akan tetapi, jika ia berpuasa, maka berat badannya akan menurun dan racun-racun dalam tubuhnya akan terurai dan hilang.
Dengan demikian, racun-racun yang ada pada tubuh orang berpuasa akan bersih terkuras, berat tubuhnya akan kembali normal dan sel-sel tubuh yang rusak akan diperbaharui dalam tempo tidak lebih dari 20 hari setelah selesai puasa (lebaran). Dengan begitu, tubuhnya akan kembali aktif, sehat, dan terasa ringan.
Lebih rinci lagi Mak Padon menjelaskan 11 manfaat kesehatan dari puasa sebagai berikut:
1. Mengistirahatkan sebagian organ pencernaan
lama akan berubah menjadi sampah beracun.
Walhasil, berpuasa bermanfaat melindungi tubuh dari penyakit kencing batu, penumpukan lemak dan zat-zat residu, serta pertumbuhan yang tak wajar. Puasa juga mampu menurunkan kadar gula darah hingga batas paling rendah. Pasalnya, pangkreas memiliki banyak kesempatan untuk beristirahat dan menghasilkan hormon insulin, dimana hormon insulin sendiri berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah, menyerap glukosa dari sel-sel tubuh dan mengubahnya menjadi glikogen.
Namun, ketika makanan yang dikonsumsi melebihi jumlah insulin yang diproduksi, maka seseorang akan mudah lelah dan merasa lemas, yang berakibat pada menurunnya semangat dan melemahnya tenaga untuk beraktivitas. Begitu pula, kadar gula darah yang berlebih atau melebihi batas normal akan mengakibatkan diabetes.
Seperti disampaikan di atas, puasa adalah salah satu cara menangani penyakit diabetes. Bahkan, sudah menjadi kewajiban bagi pasien diabetes yang akan diperiksa oleh dokter untuk berpuasa terlebih dahulu selama 10-20 jam sebelum diperiksa dan kembali diperiksa setelah berbuka. Dengan catatan, diabetes yang diderita tidak lebih dari lima tahun. Sebab lebih dari lima tahun, diabetes menyebabkan kerusakan pangkreas yang selanjutnya puasa pun tidak berguna lagi untuk memaktifkan dan memproduksi hormon insulin.
Tidak hanya oleh pasien diabetes, puasa juga harus dilakukan oleh pasien yang akan dioperasi. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah aspirasi paru-paru yang terjadi ketika isi lambung memasuki paru-paru. Sebab, ini berpotensi menghambat aliran udara dan menempatkan pasien pada resiko infeksi serius seperti pneumonia.
Selain itu, puasa juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penyakit lainnya seperti migran atau sakit kepala sebelah, asma, radang, gangguan hormon, tekanan darah, kolesterol, dan sebagainya.
Bahkan, sebuah penelitian dua ilmuwan fisiologi dari Universitas Chicago mengungkapkan bahwa puasa selama 2 minggu cukup untuk memperbaiki jaringan tubuh manusia dalam usia 40 tahun. (Najib Kailani, As-Shaum was Shihhah, [Damaskus: Muasasatur Risalah], halaman 65).
Demikian 11 manfaat puasa menurut tinjauan ilmu kesehatan dan sejumlah hikmahnya. Semoga bermanfaat. Wallau a’lam.
Ustadz M Tatam Wijaya, Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.
Sumber : NU Online