Semarang, NU Online Demak
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak Khoirun Nisa menghadiri Launching ‘Program Sambung Simbok Sambang Bocah’ yang dihelat oleh Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah Kota Semarang ini juga dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU yang Ke-73 Tahun 2023.
Khoirun Nisa mengatakan, Program Sambung Simbok Sambang Bocah (S3B) adalah program PW Fatayat NU Jawa Tengah yang konsen dalam bidang penanganan stunting.
“Fatayat yang beranggotakan mayoritas perempuan muda yang masih produktif selain bertugas menjaga faham Alhus Sunnan Wal Jama’ah juga banyak persoalan perempuan dan anak yang perlu dicarikan solusinya, seperti persoalan gizi, kekerasan terhadap perempuan dan anak,”imbuhnya
Program S3B, lanjutnya, merupakan sebuah filosofi jawa yang memiliki makna menyambung dengan pemilik rahim yang melindungi, menumbuhkan, merawat dan mencintai sepenuh jiwa yaitu ibu. Sedangkan sambang bocah berarti menjenguk atau berkunjung kepada anak.
“Program S3B ini dimaksudkan untuk merespon isu stunting dengan menyambung ibu hamil (Bumil) yang meliputi monitoring konsumsi tablet tambah darah, kelas Bumil, edukasi nutrisi dan konseling, dan mengunjungi bayi dibawah dua tahun melalui edukasi PMBA bergizi, rutin posyandu, CTPS dan sanitasi yang sehat,”jelasnya.
Senada, Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah menyampaikan, jangan sampai kita kehilangan generasi masa depan. Jadi harus disiapkan dari sekarang. Sejak remaja harus diperhatikan, saat mau berangkat sekolah jangan sampai tidak sarapan.
“Jangan sampai remaja kita kekurangan gizi dan sakit-sakitan. Saat hamil harus dijaga kondisi fisiknya, jangan sampai anemia, kekurangan vitamin D, kekurangan asam folat. Jangan juga hamil terlalu muda, terlalu tua, atau sering hamil, ini semua akan menjadi faktor penyebab stunting.” imbuhnya.
Adapun Sekretaris PC Fatayat NU Demak Azkiyatul Miskiyah mengatakan, PC Fatayat NU Demak segera menindaklanjuti hasil dari kegiatan ini. Untuk itu, dalam waktu dekat akan kita rapatkan dan bahas bersama dengan pengurus cabang dan anak cabang agar program baru ini dapat langsung tersampaikan sampai ke tingkat bawah.
“Program S3B ini sangat sesuai dengan tuntutan zaman. Dimana, meskipun zaman semakin maju dengan berbagai macam teknologi yang ada, akan tetapi kalau kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik justru kita yang akan digilas oleh zaman,” katanya.
Lebih lanjut, Azkiyatul menambahkan bahwa Kader Fatayat NU harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada dengan sebaik-baiknya dan kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat terutama kaum hawa untuk menjadi perempuan yang sehat dan bebas dari stunting.
Pengirim : Rohmad Sholeh
Editor: Choerul Rozak