Karanganyar-NU Online Demak
Pimpinan Anak Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak mengadakan ‘Pengajian Rutin Selapanan’. Kali ini kegiatan dilaksanakan di Masjid Baiturrahman Desa Cangkringrembang, Minggu (18/06/2023).
Ketua PAC Muslimat NU Karanganyar Demak Nur Tamah dalam sambutannya mengatakan, bahwa dalam rangka merealisasikan program pembangunan Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) tahap kedua, semua kader Muslimat yang ada di wilayah Kecamatan Karanganyar dimohon untuk ikut berperan dalam mensukseskan pembangunan gedung tersebut.
“Koin Infaq Nahdlatul Ulama Karanganyar (INUK) di masing-masing ranting untuk tetap digalakkan. Karena manfaat dari koin tersebut sangat besar sekali terutama dalam memandirikan organisasi. Di NU abad kedua ini organisasi kita harus benar-benar bisa mandiri,”imbuhnya.
Selanjutnya, Nur Tamah menambahkan, Terkait dengan koperasi Annisa yang dikelola oleh PAC, dana yang ada bisa dipinjamkan kepada seluruh kader Muslimat yang ada dengan syarat peminjam harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku.
Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah Ida Nur Sa’adah yang hadir dalam kesempatan tersebut mengajak kepada semua kader Muslimat NU Kecamatan Karanganyar untuk meneguhkan pengabdian peradaban dengan pengajian. Pengajian harus tetap jalan terus dan diisi dengan pelaksanaan program-program Muslimat yang ada.
“Pengajian disini dalam arti tidak hanya melulu diisi dengan ceramah agama saja, akan tetapi bisa diisi dengan penyampaian materi-materi terkait dengan kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya,” tambahnya.
Ida menambahkan, Bidang kesehatan misalnya diisi dengan materi penanganan stunting dan gizi buruk, pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita, pemantauan ibu hamil agar rutin periksa ke layanan kesehatan yang ada dan tidak lupa minum tablet Fe minimal sebanyak 60 tablet selama kehamilannya.
“Kader Muslimat yang juga ibu-ibu harus bisa memberikan pemahaman dan advokasi terkait dengan bahayanya stunting dan gizi buruk bagi anak untuk masa yang akan datang,” urainya.
Di bidang pendidikan, saat ini Muslimat banyak yang mengelola pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Raudlatul Athfal (RA). Bagi kader Muslimat yang juga sebagai pengajar di lembaga pendidikan tersebut harus bisa menanamkan ajaran Ahlussunah wal Jama’ah An Nahdliyah kepada anak didiknya sehingga terbentuk mejnadi pribadi yang berakhlaqul karimah.
“Dalam bidang ekonomi, kemandirian ekonomi keluarga kader harus diperhatikan, jangan sampai ada aktifis Muslimat itu ekonominya keteteran. Kemandirian ekonomi bisa dengan berjualan, berjualan apapun asal halal, jangan malu untuk berjualan insya Allah rejekinya berkah. Rasulullah SAW itu sebagai teladan menjadi pedagang yang jujur,” ungkap anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah tersebut.
“Jadi semoga dengan usia ke 77 Muslimat tahun ini semua kader Muslimat tambah taqwa, tambah cerdas dan tambah manfaat serta barokah,” imbuh anggota fraksi PKB.
Pengirim: Rohmad Sholeh
Editor: Choerul Rozak