Guntur-NU Online Demak
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Musilmat Nahdlatul Ulama (NU) Guntur mengadakan kegiatan pengajian rutin selapanan di halaman masjid Nurul Huda Gatak Desa Tlogoweru pada Minggu (2/07/2023).
Acara diawali dengan pembacaan Alqur’an, tahlil, isthighosah, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, mars syubbanul wathan dan mars Muslimat NU.
Selaku tuan rumah, Ketua Pimpinan Ranting Muslimat NU Tlogoweru Jumiati menyambut baik pertemuan rutin selapanan yang giliran hari ini bertempat di desa Tlogoweru.
“Semoga bisa mempererat tali silaturahmi antar anggota Muslimat NU se-kecamatan Guntur, serta menambah manfaat dan semangat anggota Muslimat NU dan warga Tlogoweru dalam mengikuti pengajian yang digelar muslimat nu ini,” terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan selapanan tersebut diantaranya kepala desa Tlogoweru, Banom, Lembaga, khususnya yang ada dibawah naungan MWCNU Guntur, tokoh masyarakat dan agama di desa Tlogoweru.
Ketua PAC Muslimat NU Guntur Isfi Nadhiroh dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih kepada jajaran Pimpinan Ranting Muslimat se-Kecamatan Guntur dan anggota yang telah berkhidmat dan semangat di muslimat ini, semoga kita kelak diakui sebagai santrinya KH Hasyim Asyri.
“Mari kita selalu dalam satu barisan dalam rumah besar Muslimat, termasuk dalam menjalankan fungsi organisasi juga tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, harus saling berkoordinasi termasuk dengan yang diatasnya, jadi tidak jalan sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut, isfi menambahkan mestinya kegiatan di ranting Tlogoweru ini kita gelar pelantikan, namun karena ada dinamika sedikit kita panding dulu pelantikannya.
Pengajian selapanan sekaligus arahan dari PC Muslimat NU Kabupaten Demak di sampaikan secara langsung oleh ketua PC yaitu Hj Umi Hanik al-Hafidzoh, dalam mauidhohnya mengatakan, para anggota muslimat jang lupa setiap aktivitasnya tidak lupa selalu minta restu sama suaminya, karena ridlo suami dapat membawa keberkahan kita dalam berkhidmat.
“Di samping itu, para ibu-ibu Muslimat sebisa mungkin menghindari ghibah sehingga itu yang menjadi pembeda antara anggota muslimat dan bukan, dalam agama kita menjelaskan jika orang yang suka ghibah kelak dalam hari kebangkitannya anggota badannya tidak utuh,” pungkasnya.
Penulis: Choerul Rozak