Sayung-NU Online Demak
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Demak bekerjasama dengan Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak menggelar edukasi kesehatan kepada para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Huda. Kegiatan digelar dalam rangka menyemarakkan Pelantikan dan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) PCNU Demak masa khidmat 2023-2028. Pelaksanaan di area Ponpes Fathul Huda, Karanggawang, Sidorejo, Sayung, Demak, Ahad (30/07/2023) lalu.
Acara edukasi kesehatan kepada para santri dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB yang diikuti oleh 160 santri dengan 3 topik utama, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penanggulangan HIV dan TBC, dan materi kesehatan reproduksi (Kespro).
Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi RSI NU Demak Endang Susanti saat menyampaikan paparan dalam kegiatan tersebut menjelaskan, bahwa PHBS merupakan materi yang sangat penting sekali dalam upaya preventif atau mencegah datangnya penyakit. Dari data layanan pengobatan gratis, banyak dijumpai santri yang mengalami batuk pilek.
“PHBS dimulai dengan melaksanakan kebiasaan mencuci tangan dengan bersih. Mencuci tangan dengan bersih adalah salah satu upaya pencegahan gejala batuk dan pilek. Dalam membekali para santri agar lebih memahami hal tersebut, Endang meminta beberapa santri untuk simulasi cara cuci tangan dengan benar,”imbuhnya.
Selanjutnya, Perawat senior RSI NU Demak Muh. Thoyib dalam paparannya mengatakan, TBC atau penyakit tuberculosis disebabkan oleh kuman miobacterium tuberculosis. Indonesia menempati urutan kedua dengan jumlah kasus penyakit TBC terbanyak di dunia.
Ia berharap dengan memahami materi TBC para santri dan lurah ponpes dapat melakukan skrining TBC kepada para santri yang diduga (suspect) menderita TBC diantaranya; batuk berdarah, batuk berdahak lebih dari 2 minggu, berkeringat di malam hari tanpa aktivitas tertentu dan faktor risiko lainnya.
Bidan RSI NU Demak Inayatu Nadhiroh sebagai pemateri terakhir menyampaikan, kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
“Kesehatan reproduksi itu bertujuan untuk mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi para remaja,” tambahnya.
Inayatu Nadhiroh lebih menekankan kepada santriwati agar memahami siklus menstruasi, tips dan trik mengatasi sakit perut saat menstruasi, dan cara menjaga kebersihan organ reproduksi wanita.
Kegiatan semakin meriah dan interaktif karena di akhir acara diselingi dengan penyerahan doorprize sebanyak 20 buah kepada para peserta yang aktif bertanya.
Pengirim: Rohmad Sholeh/Cr/Redaksi