NU Online Demak
Pada suatu hari ada seorang lelaki Badui datang menemui Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib di rumahnya. Tanpa basa-basi tiba-tiba lelaki itu menyergah, mengumpat, dan mencaci maki, sedangkan Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib hanya diam dan tidak menampakkan kedengkian sedikitpun, bahkan Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib mencoba menawarkan makanan untuknya.
Lelaki Badui itu bukannya diam, tapi malah mengeraskan suaranya untuk mengumpat, dan lagi-lagi Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib tidak menampakkan kebenciannya, justru untuk yang kedua kalinya menawarkan uang untuk ongkos pulang.
Sesaat kemudian, lelaki Badui itu merunduk dan menangis seraya berkata “Sungguh mulia akhlakmu sebagai cucu Rasulullah saw, sebenarnya aku datang mengumpat dan mencacimu hanya ingin tahu setinggi apa ahlakmu”.
Sungguh, terkadang seorang pemimpin diuji dengan cacian dan makian, tapi ketika pemimpin itu tidak membalas cacian yang dilontarkan kepadanya, di situlah terlihat tingginya akhlak yang dimiliki.
Hadits nabi: Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
Artinya:
Bila ada seseorang yang mencaci dan mencelamu dengan aib yang ada padamu, janganlah engkau membalas mencelanya dengan aib yang ada padanya, karena dosanya akan dia tanggung. (HR Abu Dawud)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
Sumber: NU Online Jateng