Dempet-NU Online Demak
Keluarga Besar Pondok Pesantren Raoudlotul Ulya Desa Brakas, Kecamatan Dempet Kabupaten Demak sukses menyelenggarakan acara Haul dalam rangka memperingati 38 tahun wafatnya Kyai Sya’roni dan Nyai Aisyah.
Kegiatan tersebut dihadiri ribuan para santri thoriqot baik dari desa Brakas maupun sekitarnya juga ada jamaah yang datang dari Kecamatan Guntur dan Kecamatan Bonang, Rabu (16/8/2023).
Salah satu keluarga, Agus Taufiqur Rohman menuturkan jika dulunya Kyai Sya’roni merupakan Mursyid Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah di desa Brakas, secara sanad thoriqohnya Kyai Sya’roni dibaiat dengan mertuanya sendiri yang bernama KH Maksum, kemudian dilanjutkan dengan baiat thoriqoh oleh Mbah Shofiyan Sanusi Desa Gebang, Kecamatan Bonang. Sedangkan Mbah Shofiyan Sanusi sendiri dibaiat oleh Mbah Yai Malik Purwokerto dan Mbah Yai Malik Purwokerto baiat dengan Syaikh Abi Jabal Qubais di Makkatul Mukarromah.
“Jadi, di wilayah Jawa ini, khususnya Jawa Tengah itu yang dibaiat langsung ke Makkah salah satunya ya Mbah Kyai Malik dan Mbah Hadi Girikusumo Mranggen yang langsung dibaiat oleh Syekh Abdul Jabal Quraisy di Makkah sana. Jadi, itu adalah Sanad Thoriqohnya Kyai Sya’roni,” terang Agus yang juga sebagai Ketua PC ISNU Demak.
Namun, lanjut Agus, ada juga yang menceritakan bahwa Mbah Sya’roni itu sempat dibaiat oleh Mbah Arwani Kudus yang sekarang meneruskan estafet thoriqohnya setelah wafatnya beliau, yaitu KH Chotib Nur Khalim Al-Khafidz.
“Jamaah thoriqohnya setiap hari semakin berkembang pesat dan banyak, dalam setahun dua kali itu di Majlis thoriqoh naqsabandiyah Ponpes Raoudlotul Ulya mengadakan Sulukan dua kali pada bulan Muharram dan bulan Rajab,” ucap Agus selaku Cucu dari almarhum sekaligus Ketua panitia khoul.
Dikatakan, bahwa jumlah santri thoriqohnya saat ini sudah mencapai ribuan orang, dan setiap bulan Syuro pasti di Hauli oleh Keluarga, warganya dan para santri-santrinya. Dan, ketika Haul berlangsung selalu dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah.
“Secara singkat, Mbah Kyai Sya’roni pernikahannya dengan Nyai Aisyah memiliki putra dan putri berjumlah banyak, tapi yang hidup itu pertama K.H Chotib Nur Khalim Al-Khafidz kemudian Kyai Maimun Sya’roni ( Ayah Agus Taufiqur Rohman), kemudian KH Abdullah Ubaid Rois, Nyai Badriyah dan Nyai Musaro’ah,” jelas Agus.
Diketahui, kegiatan pra peringatan Haul Al-Maghfurlah Mbah Kyai Sya’roni dan Nyai Aisyah tersebut dimulai sejak hari Senin sore yaitu dengan berziarah di Makbarahnya oleh para keluarga. Kemudian dilanjutkan para santri Raoudlotul Ulya diikuti oleh masyarakat secara umum. Dan, malamnya dilanjutkan dengan pembacaan Khotmil Qur’an oleh keluarga, santri dan alumni.
Setelah itu, diteruskan dengan acara istighosah mujahadah dzikir bersama dan diakhiri dengan Mauidhoh Hasanah yang diisi oleh KH Misbahuddin selaku pengasuh Ponpes Al-Huda Purwodadi.
Dalam Mauidhoh Hasanahnya, KH. Misbahuddin mengatakan bahwa salah satu orang yang akan bahagia di akhirat adalah para pembaca, penghafal, penjaga, serta pengamal Al Qur’an.
“Sudah betul panjenengan ikut Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah karena termasuk Thoriqoh yang Muktabaroh. Karena Kyai Sya’roni adalah prototype ulama Salaf yang betul-betul menggunakan hati dalam persoalan ubudiyyah, fiqih dan muamalah. Dan, selalu Hadir mendampingi masyarakat maupun santri dalam setiap kegiatan apapun,” pungkasnya.
Kontributor: Samsul Ma’arif/Cr/Redaksi