Sayung – NU Online Demak
Segenap civitas Pendidikan dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadiin Bulusari menggelar Upacara dan Doa Bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 78 Tahun. Upacara digelar di Halaman lingkungan Gedung Pendidikan Yayasan, Kamis (17/8). Kemudian dilanjutkan Doa Bersama untuk kalangan Pengurus Yayasan serta Bapak/Ibu Guru Lembaga Pendidikan Yayasan di Ruang Guru Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadi’in Bulusari Sayung Demak.
Perlu diketahui, Yayasan Pendidikan Islam Hidayatul Mubtadi’in berada di Jalan Genuk-Pamongan KM 7 Penjor, Bulusari, Kec. Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59563, yayasan ini menanungi beberapa lembaga pendidikan, dari Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Mubtadi’in, Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadi’in, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hidayatul Mubtadiin, Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiin, serta Balai Latihan Kerja Komunitas Hidayatul Mubtadiin dengan Kepala BLK.
Dalam pelaksanaan Upacara, Nurul Muttaqin selaku Pembina Yayasan Hidatul Mubtadiin bertindak sebagai Inspektur Upacara. Adapun Komandan Upacara adalah dari Siswa SMK HM. Siswa MA terlibat sebagai Tim Paskibra, Paduan Suara dan Pembawa Acara, adapun Siswa MTs terlibat sebagai Pembaca UUD 1945.
Dalam amanahnya, Nurul Muttaqin mengutip Pidato Sang Proklamator Bung Karno saat Proklamasi 17 Agustus 1945.
Berikut pidato Soekarno saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, dikutip dari laman Museum Perumusan Naskah Proklamasi munasprok.go.id.
Saudara-saudara sekalian! Saja telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menjaksikan satu peristiwa maha penting dalam sedjarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah air kita.
Bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombangnja aksi kita untuk mentjapai kemerdekaan kita itu ada naiknja dan turunnja, tetapi djiwa kita tetap menudju kearah tjita-tjita.
Djuga di dalam djaman Djepang, usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti. Di dalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri kepada mereka.
Tetapi pada hakekatnja, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja kepada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib-bangsa dan nasib-tanah-air didalam tangan kita sendiri.
Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnja. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat Indonesia, dari seluruh Indonesia.
Permusjawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan ini kami njatakan kebulatan tekad itu.
Selain itu ia juga berkali-kali menggelorakan semangat kemerdekaan kepada segenap peserta upacara. Dengan Ucapkan kata Merdeka secara lantang.
“MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
Kemudian saat doa bersama, Kepala MA Hidayatul Mubtadi’in Bulusari Slamet yang juga Ketua Tanfidziyah PRNU Desa Prampelan dimohon memimpin doa. Pada momentum ini Nurul Muttaqin selaku Pembina Yayasan memberikan potongan tumpeng kepada individu-individu Kepala Lembaga di Yayasan Hidayatul Mubtadi’in sebagai simbol penyerahan mandat untuk bersama semangat membangun sinergitas antar lembaga guna ambil bagian dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Yayasan Hidayatul Mubtadi’in Melaju, Indonesia Maju.” Ungkap Nurul (sapaan akrab Nurul Muttaqin) yang juga pegiat Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Menukil Tema HUT RI ke-78.
Pengirim: Abdul Halim Solkan/Cr/Redaksi