Peringati HUT Madrasah Diniyah KE 55, Asatidz Dan Santri Gelar Doa Bersama

Karanganyar-NU Online Demak

Asatidz Madrasah Diniyyah Miftahul Huda (Mifda) Karanganyar Demak bersama para santri memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Madrasah Diniyyah ke-55 di halaman Madin, Senin (29/8/2023).

Baca Juga

Menuju Madrasah Digital, MI Sultan Fatah Gandeng BNI dan PT TKI Tingkatkan Layanan

Madrasah Diniyah Miftahul Huda berada di Desa Karanganyar sudah lama di rintis oleh Mbah kyai Mukrim ayahanda mbah KH. Munawir Irsyad. Namun, secara administrasi tercatat di Kemenag berdiri tanggal 28 Agustus 1968 M bertepatan dengan tanggal 4 Jumadil Akhir 1388 H.

Kepala Madin Mifda, H. M. Musyaffa’ Azka berharap Madin Mifda tambah barokah dan manfaat bagi masyarakat. Sekaligus sebagai benteng moral dan Pendidikan karakter bagi anak-anak.

“Semoga Madin Mifda tetap eksis berdiri kokoh dan menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi muslim muslimah yang berilmu dan berakhlaqul karimah,” tuturnya.

Baca Juga

Tambah Referensi Masuk Perguruan Tinggi, Siswa MANU Demak Diajak Kunjungi Campus Expo

Menurutnya para santri dapat melanjutkan estafet perjuangan ulama’ kyai dalam melestarikan islam ahlussunnah wal jama’ah.

“Santriwan-santriwati semangatlah dalam menuntut ilmuddin (ilmu agama) dan giatlah belajar di zaman digital ini, kelak tantangan kalian akan berbeda dengan saat ini tentunya” pesannya.

Terakhir H. Musyaffa’ mendoakan semoga seluruh santri Madin Mifda menjadi insan sholih sholihah di bidang agama dan sosial.

Sementara itu, Abu Bakar, salah satu satu ustadz Madin mengatakan peringatan HUT dilaksanakan secara sederhana karena bersamaan dengan Madin yang sedang sedang melaksanakan pembangunan.

“Walaupun peringatan HUT diselenggarakan secara sederhana namun tidak mengurangi esensi makna peringatan yaitu sebagai wujud syukur dan penghargaan bagi para pendiri madrasah sehingga dapat melanjutkan perjuangannya dengan lebih baik,” tuturnya.

Leih lanjut, Abu Bakar berpesan kepada para santri agar giat belajar supaya menjadi generasi berilmu dan berakhlak mulia sebagai modal melanjutkan perjuangan para pendiri.

“Giatlah mencari ilmu dan mari bersama-bersama wujudkan cita-cita para pendiri untuk menguatkan agama islam ahlussunnah wal jama’ah,” tutupnya.

Kontributor: Taufikhul Lhutfi Rois/Cr/Redaksi.