Wonosalam-NU Online Demak
Menyambut pelaksanaan kurikulum Merdeka pada satuan Pendidikan, PC PERGUNU Demak menggandeng Forum Komunikasi Madrasah Diniyah (FKMI) LP Maarif NU Demak menyelenggarakan workshop kurikulum Merdeka.
Kegiatan diperuntukkan bagi Madrasah Ibtidaiyah yang ada dibawah naungan LP Maarif NU Kabupaten Demak, Workshop ini digelar sebagai respon atas pemberlakukan dan penerapan kurikulum Merdeka yang sudah berjalan pada tahun Pelajaran 2023/2024. Sedangkan acara dipusatkan di Gedung Balai Pendidikan dan Latihan LP Maarif lantai 2 pada hari Sabtu (9/9/2023) kemarin.
Peserta workshop kurikum Merdeka berjumlah 149 terdiri dari guru dan Kepala Madrasah, sedangkan acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris LP Maarif NU Demak Parsidi, ST, M.Pd.
Ketua PC Pergunu Demak Choerul Rozak mengatakan, kami menyambaut baik adanya kegiatan kolaborasi dan bersinergi seperti workshop IKM, tentunya dengan harapan memberikan pemahaman dan pengimpelemtasian kurikulum Merdeka di tingkat satuan Pendidikan.
“Salah satu program kami salah satunya meningkatkan sumber daya manusia bapak/ibu guru yang di madrasah/sekolah. Kebetulan madrasah yang ada dibawah naungan LP Maarif NU Demak serentak baru melaksanakan kurikum Merdeka pada tahun Pelajaran sekarang, untuk itu kami perlu adanya pendampingan bersama,” imbuhnya.
Menurutnya, guru tidak boleh phobia atau alergi terhadap perubahan kurikulum sehingga guru harus secara terus menerus untuk mengupgrade kemampuannnya supaya dapat mengikuti perkembangan dalam proses pembelajaran yang ada.
Senada, Ketua FKMI LP Maarif NU Demak Musyafiq workhop IKM ini sebagai langkah awal memberikan bekal terhadap madrasah dalam implementasi kurikum Merdeka, makanya ini di samping guru yang ikut kita juga melibatkan kepala Madrasahnya.
“Pada kesempatan ini peserta akan mendapatkan gambaran proses pembelajaran dalam IKM yaitu pembelajaran Differensiasi dimana siswa akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing serta juga bagaimana Asesmentya serta projek penguatan Profil pelajar Pancasila,”katanya.
Musyafiq berharap setelah kegiatan workhop ini bisa di implementasikan di satuan Pendidikan masing-masing, jangan berhenti dalam workhop ini saja, yang penting jalankan saja soal benar atau salahnya nanti sambal jalan dan berproses. Semua tidak ada yang instan.
Pengirim: Marzuki/Cr/Redaksi