Demak-NU Online Demak
P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. P5 sendiri menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang berbeda dengan pembelajaran di kelas pada umumnya.
Semuanya itu adalah upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Sabtu 9/9/2023 di Halaman MANU Demak digelar Pemilihan Umum OSIS dalam rangka menerapkan Pembelajaran dan implementasi dari P5. Acara dimulai dengan Apel bersama.
Koordinator P5 yang juga sekaligus Pembina OSIS Nuri Ahsanti mengatakan Selama dua minggu para siswa dibekali berbagai pengetahuan tentang konsep Demokrasi, prinsip-prinsip demokrasi, dan cara berdemokrasi yang baik sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat.
“Adapun model pembelajaran yang diterapkan pada kegiatan P5 ini adalah model pembelajaran berbasis projek, berbasis masalah, tutor sebaya, dan pemodelan dengan metode diskusi, tanya jawab, dan bermain peran. Dan puncak kegiatannya adalah Pemilihan Umum Osis secara langsung dengan jumlah calon 4 pasangan. Tiap pasangan memaparkan visi dan misinya, dan digelar debat terbuka,” Imbuh Guru Bahasa Inggris MA NU Demak.
Terpisah Kepala Madrasah melalui Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum Asrokhim menyampaikan Pemilihan Umum OSIS ini adalah sebagai sebuah ikhtiar, yang di dalamnya mengandung maksud dan tujuan tertentu dalam projek P5 serta memberikan atau menanamkan nilai-nilai atau dimensi yang ada di profil pelajar Pancasila.
“Diantara dimensi yang diambil dalam projek suara Demokrasi ini adalah integritas yaitu akhlak yang dimiliki siswa dalam menjalankan pesta demokrasi Madrasah yang jujur, sportif, kebhinekaan global yang artinya bisa menghadapi berbagai perbedaan yang ada dalam pesta demokrasi, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif,” imbuhnya.
Menurutnya, Kita mengadopsi Pilpres, jadi tahapan prosesi pemilihan presiden kita adopsi, mulai dari timses setiap paslon lalu debat calon yang di hadirkan panelis, serta pelaksanaan TPS-TPS yang melibatkan seluruh kelas dengan kreativitas yang mereka miliki kita miripkan dengan konsep pemilu yang asli,” imbuhnya.
Pengirim: Sunarto/Cr/Redaksi