Demak-NU Online Demak
Bulan Maulid merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, bulan yang istimewa yang selalu di rayakan oleh kaum muslimin di Indonesia. Tak luput juga oleh PCNU Kabupaten Demak yang mengadakan kegiatan Lailatur Ijtima’ dalam Rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad (1/10/2023) di aula Lantau 2 kantor PCNU Demak.
Hadir dalam kegiatan tersebut PWNU Jawa Tengah, Rois Syuriah PCNU Demak, Forkopimda, Pengurus Harian dan Lembaga serta pengurus Banom NU serta tamu undangan lainnya.
Rois Syuriah, KH Zaenal Arifin Maksum dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Lailatul Ijtima’ ini merupakan putaran pertama di kepengurusan periode 2023-2028. Semoga acara ini dapat berjalan istiqomah dan barokah. Dan pada malam ini juga ada yang berbeda yaitu pemberian ijazah oleh KH. Muhammad Asyik.
KH Zaenal Arifin Maksum yang biasa disapa Gus Zen berharap kegiatan lailatul ijtima’ diadakan di pondok-pondok pesantren kecuali ada instansi yang meminta keberkahan kegiatan ini.
“Pondok ini kan ruhnya jam’iyah Nahdlotul Ulama, pesantren merupakan tempat nggulowentah kawah controdimuko generasi muda Nahdlotul Ulama,” Ungkap Gus Zen.
Bupati Demak melalui Sekretaris Daerah, Ahmad Sugiharto mengatakan Bupati Demak bangga atas kegiatan ini, bertemunya para alim ulama dan seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini merupakan salah satu penghormatan atau wujud syukur atas rahmat dan karunia Allah yang Agung dan seluruh alam samesta.
“Mari kita salurkan dengan meneladani Rasulullah SAW dalam segala aspek, Sebagai ormas, NU memliki potensi besar dalam mewujudkan daerah menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” imbuhnya.
Muzamil Ketua PWNU Jawa Tengah menyampaikan beberapa hasil keputusan Munas dan Konbes PBNU yang beberapa waktu lalu dilaksanakan. ada 4 point utama yang berubah diantaranya, Adanya majlis Tahkim yaitu majlis yang menangani masalah perselisihan di kepengurusan NU.
“Kedua, Sistem Pendidikan yang ada di NU diatur oleh PBNU, Ketiga Peraturan mengenai kesehatan, terkait Pendirin klinik dan Rumah Sakit, diharapkan setiap MWC mempunyai klinik kesehatan. Keempat, Pengelolaan wakaf Nahdlotul Ulama, semuanya diatasnamakan PBNU,” tambahnya.
Menurutnya, Semuanya ini dilakukan agar berkhidmah pada jam’iyah Nahdlotul Ulama ini dengan peraturan-peraturan yang benar sehingga NU ini menjadi organisasi yang besar,” pungkasnya.
Kontributor: Ungtung Ali Romdhon