Demak, NU Online Demak
Sebagai bentuk kaderisasi formal tingkat dasar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sultan Fatah Kabupaten Demak menggelar masa penerimaan anggota baru atau biasa disebut Mapaba, Mapaba merupakan proses pertama dalam menyeleksi dan merekrut calon anggota baru untuk bergabung dalam organ mahasiswa ekstra kampus tersebut.
Kegiatan yang bertema ‘Membangkitkan Generasi Intelektual Kritis, Anlisis dan Agamis untuk Perubahan di Era Society 5.0’ itu diikuti sebanyak 32 peserta dari tiga Perguruan Tinggi yakni Unisfat Demak, Stiepari Demak, USM Semarang, dan UT Demak yang bertempat di MA Miftahussalam Wonosalam Demak dan berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (14-15/2023) kemarin.
Ketua Komisariat, Choerul Anam mengatakan, bahwa mahasiswa bukan hanya memperoleh pengetahuan akademik semata, namun juga perlu membentuk karakter dan nalar dalam mengembangkan potensi diri agar terbentuk mahasiswa yang sesungguhnya, mahasiswa sebagai agen perubahan dan sebagai pengontrol sosial juga harus mampu beradaptasi serta tanggap dalam segala perubahan yang begitu cepat.
“Maka dari itu, lewat pergerakan mahasiswa inilah, kami harus mampu menganalisa segala perubahan yang ada, harus punya inisiatif, inovasi juga kreativitas tentunya dengan memegang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Karena kalau tidak seperti itu, kita akan tertinggal dan tak akan menarik lagi,” ucapnya.
Ia menegaskan, bahwa PMII merupakan organisasi yang kompleks, dengan ideologi islam ahlusunnah waljama’ahnya (Aswaja), namun tetap memegang teguh nasionalismenya yakni ideologi kebangsaan. Artinya, ideologi pancasila dalam konteks Aswaja menjadi ruh dalam setiap gerakannya. “Ini perlu kita tanamkan bersama, bahwa PMII merupakan suatu organisasi yang mempunyai nilai luhur karena setiap gerakan PMII berlandaskan islam dan kebangsaan, sesuai dengan mottonya, dzikir, fikir, dan amal sholeh,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Hidayatul Fitriyah dari Kampus Stiepari Demak mengaku senang dan bangga bisa ikut Mapaba, ia berharap bisa belajar banyak tentang apa itu gerakan mahasiswa. “Semoga lewat PMII ini, saya bisa mendapatkan banyak ilmu juga pengalaman yang tidak saya dapatkan di Kampus, agar kedepannya bisa lebih bermanfaat lagi untuk banyak orang,” harapnya.
Diketahui, ada tujuh materi yang diajarkan dalam Mapaba tersebut mulai dari materi pengenalan Ke-PMII-an, Nilai Dasar Pergerakan (NDP), Aswaja, Sejarah ke-Indonesiaan, Gender, Analisis sosial, hingga Antropologi Kampus.
Kontributor: Samsul Maarif/Cr/Red