Demak-NU Online Demak
Belajar tidak harus dalam kelas, lebih-lebih di dalam kurikulum Merdeka belajar guru harus memberikan proses pembelajaran yang menyesuaikan gaya belajar murid. Salah satunya MA NU Demak pada Jum’at (27/10/2023) mengajak Siswa–siswinya belajar di Museum Masjid Agung Demak.
Guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, guru mapel membuat kelompok heterogen dan merancang aktivitas kelompok, dengan mempersiapkan draft pertanyaan terkaitan dengan objek observasi siswa yaitu Masjid Agung Demak.
“Adapun Tujuan metode ini siswa didorong dapat mengaitkan materi tentang kearifan lokal yang ada di kabupaten Demak. Salah satu contoh adalah kearifan lokal dalam bentuk nyata (tangible) yaitu dalam bentuk bangunan/arsitektur pada Masjid Agung Demak ini,” Ungkap guru IPS MA NU Demak yang turut mendampingi.
Menurutnya, Di setiap Bangunan Masjid Agung Demak ini memiliki banyak arti filosofi agama islam yang digunakan manusia umat islam dalam kehidupan sehari-hari Petuah, kepercayaan, nasehat yang ini merupakan wujud tidak nyata (intangible) dari kearifan lokal sendiri masyarakat umat islam yang masih dipegang teguh oleh masyarakat umat islam terkhusus di kabupaten Demak.
“Dalam Pembelajaran ini siswa dapat lebih kreatif, siswa menjadi mengetahui banyak hal tentang kearifan lokal yang ada pada Masjid Agung Demak. Serta siswa memiliki sikap positif terhadap pelajaran IPS khususnya sosiologi dan sejarah memahami tentang kearifan lokal yang ada di kabupaten Demak,”imbuhnya.
Di dalam pelaksanaan pembelajaran ini siswa merasa senang dan bisa menjadikan pengalaman mereka, siswa antusias dan interaktif dengan pemandu yang menjelaskan tentang bangunan Masjid Agung Demak yaitu R. Edi Sumarsono selaku nara sumber yang diwawancarai oleh peserta didik.
Pengirim: Sunarto/Cr/Red