Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Ketum PBNU: Siapkan Mental untuk Hadapi Kompetisi Baik Terhadap Manusia Maupun Teknologi

waktu baca 3 menit
Choerul Rozak
Senin, 20 Nov 2023 19:06
0
390

Kendari, NU Online Demak

Saat ini, demografi Indonesia didominasi oleh generasi muda. Sebanyak 63 persen dari seluruh penduduk Indonesia hari ini adalah dari generasi milenial, yaitu yang lahir antara tahun 1980-an sampai tahun 2000, dan generasi Z yang lahir sesudah tahun 2000.

Tantangan generasi ini bukanlah ringan. Mereka akan menghadapi kompetisi di dalam mendapatkan tempat untuk berkarya. Kompetisi itu bukan hanya bersaing dengan sesama manusia saja, tetapi dengan mesin-mesin, teknologi-teknologi digital, yang mungkin punya kapasitas jauh melampaui kapasitas normal dari manusia.

Demikan paparan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberi pidato arahan dalam Wisuda Program Sarjana ke-2 Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) periode November 2023 di Hotel Kubah 9, Kendari, Sabtu (18/11/2023).

“Kalian harus siap mental (untuk) menghadapi kompetisi ini. Kalian harus siap, bahwa kompetisi yang akan kalian jalani ini membutuhkan perjuangan yang keras, membutuhkan upaya yang maksimal, agar kalian tidak tertinggal di belakang,” katanya mengingatkan.

Meski demikian, Gus Yahya juga mengimbau untuk tidak perlu berkecil hati, karena seperti apa pun kehebatan teknologi ataupun komponen-komponen kognitif dari pesaing-pesaing itu, kita memiliki kelebihan dari proses pendidikan, yaitu dalam hal peneguhan karakter pejuang-pejuang dan karakter pengabdi-pengabdi, karena telah dididik di Universitas Nahdatul Ulama.

Menurut alumnus Pesantren Krapyak, Yogyakarta itu, naungan Nahdlatul Ulama ini adalah naungan dari berkah para guru spiritual, guru rohani, dan ulama-ulama shalihin yang terus meninggalkan jejak-jejak berkah bagi Nahdatul Ulama.

“Maka Insyaallah berkah dari Nahdlatul Ulama ini pun akan terus menaungi kalian juga selama perjuangan kalian,” doanya. Gus Yahya lalu mengajak kepada semuanya untuk berkontribusi di bawah naungan NU.

“Mari sesudah ini kita berjuang bersama dengan cara berkonsolidasi, dengan cara bergandeng tangan, bekerja sama, bersama-sama dengan Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBNU juga menitip pesan kepada Ketua PWNU Sulawesi Tenggara, agar sarjana-sarjana baru diperhatikan.

“Silakan dikembangkan program-program untuk bisa melibatkan mereka di dalam khidmah Nahdatul Ulama, karena dengan itu mereka akan juga mendapatkan tambahan tempaan, tambahan pelatihan untuk menghadapi kehidupan mereka di masa depan,” pesannya.

Gus Yahya berharap, Unusra menjadi perguruan tinggi yang berkah. Selain itu, Ia juga meminta kepada sivitas akademika untuk lebih kreatif dan inovatif.

“Saya minta untuk tidak segan-segan, tidak takut-takut mengembangkan strategi yang inovatif untuk masa depan Unusra ini. Kalau ada hal-hal lama yang kira-kira sudah tidak lagi layak dipertahankan, jangan ragu-ragu untuk membongkar, diganti dengan inovasi yang lebih andal untuk menyambut masa depan, karena ini adalah tantangan bagi kita semua,” imbaunya.

Hadir dalam kesempatan ini Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, dan Bendahara Umum PBNU H Gudfan Arif, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Andi Saifuddin. Hadir pula Ketua PWNU Sulawesi Tenggara, segenap sivitas akademika Unusra, pejabat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan jajaran Forkopimda. Tak lupa, para orang tua dan wali yang hadir menyaksikan 277 mahasiswa yang diwisuda.

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x