Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir Dalam Acara Simposium PTNU Sekaligus Peluncuran Digitalisasi Kampus NU

Jakarta, NU Online Demak
Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Hotel Mercure Ancol Jakarta pada Selasa (28/11/2023) mendatang.

Ketua Panitia Simposium PTNU Luthfi Hamidi mengatakan, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan hadir dalam acara Simposium PTNU sekaligus akan melakukan peluncuran digitalisasi kampus NU.

Baca Juga

Jumlah Warga NU Yang Besar Belum Optimal Dalam Penguasaan Di Bidang Media

“Bapak Presiden Jokowi akan hadir dalam Simposium PTNU bersama Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, serta ribuan pimpinan perguruan tinggi, pejabat tinggi negara, dan tokoh bangsa,” ujarnya.

Disampaikan,  puncak acara simposium adalah kick off (peluncuran) digitalisasi PTNU yang dihadiri oleh 1.000 pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Biar tendangannya semakin oke, semakin kencang, kick off akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

“Ini menjadi kebanggaan bagi Perguruan Tinggi NU,” kata Luthfi, dilansir dari laman nu.or.id.

Baca Juga

Mustasyar PBNU 2002-2007 Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh Wafat

Menurutnya, kehadiran Presiden Jokowi bersama para pimpinan kampus dan pejabat tinggi negara sejalan dengan visi PBNU yang menganggap NU sebagai pusat peradaban dunia dengan perguruan tinggi NU sebagai salah satu pilar utamanya.

“Inilah sebabnya, simposium PTNU ini mengangkat tema ‘Transformasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi’. Melalui transformasi digital diharapkan Perguruan Tinggi NU akan makin maju, lebih modern, dan berkualitas,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, simposium PTNU akan mencakup beberapa materi persiapan dan implementasi sistem digital. Untuk memastikan digitalisasi sukses dipahami dan diimplementasikan Perguruan Tinggi NU se-Indonesia, simposium ini juga melibatkan para pejabat eselon serta pakar berpengalaman.

Sumber: NU Online Jateng/Red