Wonosalam-NU Online Demak
Pada Sabtu (25/11/ 2023) MA Miftahussalam menyelenggarakan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Proyek Pelajar Rahmatan Lil’alamin atau disingkat P5 -P2RL untuk yang kedua kalinya pada tahun pelajaran 2023/2024. Tema yang diambil Bhinneka Tunggal Ika dan Berimbang (Tawazun). Adapun Topiknya adalah Kesadaran Akan Keragaman Menuju Masyarakat yang Inklusif.
Dalam gelar karya ini, peserta didik menampilkan beragam seni. Mulai dari seni tari, seni drama, pantomim hingga musikalisasi puisi. Ada 8 tim yang tampil dengan durasi masing-masing 15 menit.
Seluruh peserta didik dan dewan guru hadir dalam kegiatan. Kegiatan diawali dengan penampilan tim rebana unggulan Miftahussalam, El-Mifsa, kemudian sambutan-sambutan dan dilanjutkan penampilan pentas dari peserta didik kelas X.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam, Musthona’ Ahmad dalam sambutannya sekaligus membuka acara mengapresiasi persiapan yang sudah dilaksanakan oleh peserta yang didampingi dewan guru. Mudah-mudahan akan semakin mengembangkan potensi anak didik kita semua.
“Luar biasa, dari panggung sini saya melihat totalitas dari masing-masing peserta untuk mempersiapkan semuanya dengan baik dan matang. Apresiasi yang setinggi-tingginya untuk dewan guru yang sudah mendampingi peserta didiknya sejauh ini. Semoga nanti semuanya terhibur,” katanya.
Sementara Kepala Madrasah, Parsidi mengatakan kegiatan gelar karya bagian integral dari implementasi Kurikulum Merdeka. Madrasah akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan segala bakat dan minat para murid.
“Gelar karya ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum merdeka pada tahun pelajaran 2023/2024 dan (temanya) sudah yang kedua kalinya. Bisa dilihat belakang panggung ini ada Rumah Penghijauan atau Greenhouse, hasil gelar karya tema pertama,” jelasnya.
“Diharapkan kegiatan seperti (gelar karya) ini memberikan dampak positif bagi terwujudnya peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan masyarakat inklusif,” lanjut Parsidi.
Pengirim: Rofik/Red