Wonosalam-NU Online Demak
Sekolah Tinggi Agama Islam Islamic Centre (STAI-IC) Demak tidak mau ketinggalan dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi yang semakin maju. Oleh karena itu, STAI-IC Demak berkomitmen untuk menerapkan digitalisasi kampus di seluruh aspek kegiatan akademik dan kemahasiswaan.
“Teknologi informasi adalah kunci untuk bersaing di era global. Kampus harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, dan tidak boleh puas dengan kondisi yang ada,” kata Ketua STAI-IC Demak, Ahmad Zuhri kepada NU Online Demak, Senin (8/1/2023).
Zuhri menuturkan bahwa salah satu langkah awal yang telah dilakukan oleh STAI-IC Demak adalah menjalin kerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk mengembangkan sistem kemahasiswaan yang berbasis digital. Namun, itu hanya sebagian kecil dari rencana besar digitalisasi kampus yang sedang diusahakan.
“Kami ingin semua aspek di kampus, mulai dari administrasi, akademik, penelitian, pengabdian, hingga kerjasama, menggunakan teknologi informasi yang terintegrasi dan terstandarisasi. Dengan begitu, kampus kami tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga secara global, dan bisa berkompetisi dengan perguruan tinggi lain,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Zuhri mengundang Kasubdi Dikti Pusat yang bertanggung jawab di bidang akademik untuk memberikan pembekalan kepada dosen STAI-IC Demak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dosen dalam proses pembelajaran di kampus.
“Ini adalah salah satu program yang kami lakukan untuk meningkatkan kualitas dosen kami. Kami berharap dengan digitalisasi kampus, STAI-IC Demak bisa menjadi lebih baik dan lebih maju di masa depan,” harapnya.
Di sisi lain, Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik (Kasubdik) Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) H Abdullah Faqih mengatakan bahwa mahasiswa zaman sekarang tidak hanya menginginkan ijazah dan ilmu teori saja, tetapi juga keterampilan digital dan praktiknya.
“Mahasiswa kita adalah generasi Z dan Alpha yang sudah terbiasa dengan teknologi digital. Bagi mereka, digitalisasi kampus bukanlah sesuatu yang mewah, tetapi sesuatu yang normal bahkan wajib,” katanya saat memberikan pembinaan dosen PTKI di Aula STAI-IC Demak (30/12/2023) lalu.
Faqih menambahkan, kampus yang berbasis teknologi diharapkan bisa memudahkan para pengelola data di perguruan tinggi untuk melaporkan dan menyinkronkan data.
Selain itu, juga untuk mempercepat pelayanan dan menyediakan layanan yang transparan, sehingga bisa diikuti oleh proses kelembagaan yang memiliki sistem yang terintegrasi.
“Dengan demikian, kolaborasi antara Kemendikbudristek Diktis, Kampus dan industri bisa semakin lancar. Dan, kampus yang tidak digital akan ditinggalkan oleh konsumen,” tutupnya.
Kontributor: Samsul Ma’arif