Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) sudah merilis bulan Rajab mulai pada Jum’at (12/01/2024).
Melangsir NU Online berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11′ 25″ LS 106º 50′ 50″ BT) dengan perhitungan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama diketahui data hilal akhir Jumadal Akhirah 1445 H atau bertepatan dengan Jumat, 12 Januari 2024 adalah 11 derajat 59 menit 00 detik dengan elongasi 14 derajat 10 menit 00 detik dan lama hilal di atas ufuk 2655 menit 48 detik.
Sementara itu, letak Matahari terbenam berada pada posisi 21 derajat 58 menit 17 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 22 derajat 56 menit 56 detik selatan titik barat. Kedudukan hilal berada pada 0º 58′ 40″ selatan Matahari dengan keadaannya miring ke selatan.
Salah satu keutamaan bulan Rajab adalah berpuasa, berikut keutamaan puasa di bulan Rajab:
Menurut Hadits riwayat al-Baihaqi dalam kitab durrotun nashihin dalam Syu’abul Iman dari Iman dari Anas r.a, bahwa Nabi Saw bersabda,
Artinya ”Dalam surga ada sebuah sungai yang disebut sungai Rajab, lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka Allah Ta’ala memberinya minum dari sungai itu”.
Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, salah satu keutamaan bulan Rajab berasal dari ibadah puasa sunnah yang dilakukan. Seperti yang disebutkan dalam dua hadits yang dikutip oleh Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) ,
Artinya “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
Lebih lanjut terdapat keutamaan puasa bulan Rajab saat yang dikutip oleh Imam al-Ghazali,
Artinya ; ” Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”
Masih merujuk dari sumber yang sama sebuah riwayat yang diceritakan Ibnu Abbas menyebut:
Artinya ; “Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan” (HR. Abu Muhammad al-Khalali).
Malam satu rajab menjadi malam mustajab bagi seorang muslim untuk berdoa. Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm. Dijelaskan bahwa.
Artinya : ” Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nisfu Syaban.”
Keutamaan lain dari bulan Rajab bagi seorang muslim yaitu menghindarkannya dari pintu neraka. Hal tersebut sejalan dengan informasi yang dibagikan dalam buku ‘Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban, & Ramadhan’ yang disusun oleh Tim Zahra. Dijelaskan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
Artinya; “ Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah yang agung. Kemuliaan dan keutamaannya tak tersaingi oleh bulan-bulan lainnya. Di bulan ini diharamkan berperang dengan orang-orang kafir. Adapun Syaban, itu adalah bulanku, sedang Ramadhan adalah bulan umatku. Maka barangsiapa berpuasa sehari saja di bulan Rajab, ia akan mendapatkan keridhaan Allah yang sangat besar dan jauh dari kemurkaan-Nya serta tertutup baginya salah satu pintu neraka.”
Penulis : IKA Fitriani (dosen IAIN Kudus)