Bonang-NU Online Demak
Bencana alam melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kali ini, angin puting beliung menerjang Desa Gebangarum, Kecamatan Bonang, pada Minggu (28/1/2024) dini hari. Akibatnya, 20 rumah warga rusak, dua di antaranya rusak parah.
Menurut Kabid Darlog Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Suprapto mengatakan, angin puting beliung berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB. Cuaca buruk dengan hujan deras dan petir menyertai angin puting beliung yang menghantam Desa Gebangarum. Banyak genteng rumah yang terbang dan berserakan akibat angin puting beliung.
“Kami mendapatkan informasi dari Kepala Desa Gebangarum, Aksan, sekitar pukul 07.35 WIB. Kami segera mengirimkan tim untuk melakukan penanganan darurat,” ujar Suprapto, Minggu (28/1).
Suprapto menjelaskan, angin puting beliung merusak dua RT di Desa Gebangarum, yaitu RT 01/03 dan RT 02/03. Di RT 01/03, terdapat 10 rumah yang rusak, salah satunya milik Sairozi nampak rusak parah. Di RT 02/03, juga terdapat 10 rumah yang rusak, di antaranya rumah Nahrowi juga parah.
“Kerusakan berat berarti atap rumah rusak parah. Sedangkan kerusakan ringan berarti atap rumah hanya sebagian yang hilang atau rusak,” papar Suprapto.
Suprapto menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana alam ini. Namun, kerugian materiil masih dalam tahap perhitungan. Kebanyakan rumah yang rusak terbuat dari kayu dan tembok. Sementara itu, aliran listrik di lokasi bencana dimatikan untuk mencegah korsleting. “Sebagian korban mengungsi di rumah saudara atau tetangga yang aman,” kata Suprapto.
Sedangkan Herlanjasi, Koordinator Lapangan Subkor Lokpal BPBD Kabupaten Demak, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan satu unit mobil rescue dan lima unit sepeda motor untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat. Selain itu, pihaknya juga didukung oleh PMI Kabupaten Demak, Pemerintah Desa Gebangarum, dan Relawan PB Demak Rescue.
“Kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada korban. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan seperti ini,” ungkap Herlanjasi.
Kontributor: Samsul Ma’arif/Red