Demak-NU Online Demak
Ribuan anggota Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak berkumpul di Serambi Masjid Agung Demak untuk merayakan Harlah Fatayat NU yang ke-74 dengan menggelar Haflah Khotmil Qur’an dan Arwah Jama’ pada Ahad Legi, (4/2/024). Acara ini mengusung tema ‘Menggapai Berkah dengan Khidmah Para Generasi Qur’ani’ dan diikuti oleh sekitar 1000 orang dari berbagai kalangan.
Dalam Haflah Khotmil Qur’an dan Arwah Jama’ ini, para peserta bersama-sama mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak 74 kali, sesuai dengan usia organisasi Fatayat NU. Mereka juga membaca arwah jama’, tahlil, dan maulidurrasul untuk mendoakan arwah orang tua, pendahulu, dan para pendiri NU.
Acara ini semakin meriah dengan adanya penampilan Grup Rebana PAC Fatayat NU Demak Kota yang membawakan lagu-lagu religi dan sholawat. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PC Fatayat NU Demak, Nyai Khoirun Nisa’, yang menyampaikan harapan dan pesan kepada para anggota dan pengurus Fatayat NU.
Nyai Khoirun Nisa’ mengatakan bahwa Fatayat NU harus terus berkhidmat di organisasi dan masyarakat dengan penuh keikhlasan dan tanpa ada rasa iri, dengki, dan cilikan ati. Ia juga menekankan pentingnya membacakan ayat-ayat al-Qur’an kepada arwah mayit, karena itu merupakan doa yang baik dan paling sampai pahalanya, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Hujjah Ahlussunah wal Jama’ah karya KH. Ali Ma’sum.
“Saya berharap tahun depan kita bisa melaksanakan kegiatan haflah khotmil qur’an dengan lebih meriah dan lebih besar lagi. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan acara ini,” ujar Nyai Khoirun Nisa’.
Acara ini ditutup dengan mauidloh hasanah dari Nyai Hj. Nawal Nur Arafah Yasin, yang memberikan motivasi dan inspirasi kepada para peserta. Ia mengutip hadist Rasulullah tentang Sahabat Haritsah binti Nu’am yang bisa membaca al-Qur’an di surga karena baktinya kepada kedua orang tua. Ia juga mengingatkan bahwa untuk mempunyai anak yang sholeh, kita harus mensholehkan diri sendiri terlebih dahulu, seperti orang tua Imam Syafi’i.
Nyai Hj. Nawal Nur Arafah Yasin juga menganjurkan kepada para Fatayat NU untuk selalu berwudlu dan sholat dua raka’at setelah wudlu, sebagaimana dilakukan oleh Bilal. Ia berpesan bahwa dengan taqwa kepada Allah dan qoulan syadiidan, kita akan mendapatkan obat dari Allah untuk menguatkan keturunan dan dzurriyah kita.
“Kita harus bisa mengamalkan isi al-Qur’an, bukan hanya menghafalnya. Kita harus bisa menjadi waladan sholihan yang bakti kepada kedua orang tua, seperti Haritsah binti Nu’am. Kita harus bisa menjadi generasi qur’ani yang berkhidmat kepada Allah, agama, dan bangsa, seperti Imam Syafi’i,” tutur Nyai Hj. Nawal Nur Arafah Yasin.
Kegiatan yang diketuai oleh Sahabat Anny Luthfiani ini mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Dewan Penasehat PC Fatayat NU sekaligus Ketua PC Muslimat NU Demak Nyai Hj. Umi Hanik, Dewan Kehormatan PC Fatayat NU Demak, Hj. Ida Nur Sa’adah, Dewan Pembina PC Fatayat NU Demak, Prof. Hj. Umma Farida, PAC Fatayat NU se-Kabupaten Demak, Tamu Undangan dari berbagai Ponpes dan Banom NU lainnya.
Kontributor: Samsul Ma’arif/Red