Wonosalam– NU Online Demak
Karyawisata atau yang biasa dikenal dengan sebutan Study Tour, yaitu melakukan pembelajaran dengan cara berkunjung ke suatu tempat atau objek tertentu. Dengan begitu siswa dapat menyaksikan dan melakukan observasi secara langsung untuk melihat bagaimana proses kegiatan yang akan diamati.
Kegiatan Study Tour menjadi salah satu metode pembelajaran yang diterapkan lembaga pendidikan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman terhadap lingkungan setempat atau objek kunjungan. Hal itu sebagaimana dilakukan oleh Madrasah Aliyah Miftahussalam setiap tahunnya.
Tahun 2024 ini, kegiatan Study Tour dilaksanakan pada 3-7 Februari 2024 dengan tujuan ke Pulau Dewata Bali. Peserta kegiatan hanya diikuti kelas XI sejumlah 150 siswa dan pendamping dewan guru wali kelas serta Kepala Madrasah dan jajarannya.
Adapun lokasi yang menjadi tujuan kunjungan antara lain Makam Sunan Kalijaga Demak, Makam Gus Dur Jombang, Makam Syekh Abdul Kadir Muhammad Buleleng, Bedugul, Sangeh, Desa Adat Penglipuran, Pantai Kuta, Musium Bajrasandi, Pujamandala, Pantai Pandawa, Pantai Melasti, Pusat oleh-oleh Joger dan Krisna.
Sebelum pemberangkatan dilaksanakan apel pagi atau briefing dihalaman madrasah yang dipimpin langsung Kepala MA Miftahussalam, (3/2). Dalam penyampaiannya, Parsidi menegaskan kegiatan study tour bukan sekadar ajang berwisata atau berlibur melainkan proses kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan di kelas.
“Kita akan melakukan kunjungan ke Pulau Dewata Bali untuk mencari maupun menambah ilmu dan pengalaman disana. Beberapa teori yang sudah diajarkan di madrasah bisa diterapkan dan dilakukan untuk memperdalam wawasan. Sepulang dari Bali, harus ada karya tulis ilmiah yang dibuat masing-masing kelompok dengan pendampingan Bapak/Ibu Guru,” tegasnya.
Lebih lanjut, Parsidi juga berpesan untuk menjaga sikap dan toleransi antar sesama. Inilah yang harus di kedepankan termasuk nantinya kalau kita bermasyarakat.
“Masyarakat Bali disana (sikapnya) ramah tamah. Mereka memegang kuat tradisi leluhurnya. Maka saya berpesan jaga etika dan saling menghormati baik sikap maupun kepercayaan apabila melakukan wawancara dengan masyarakat disana,” imbuh pria yang juga sekretaris LP. Ma’arif NU PCNU Demak tersebut kepada NU Online Demak pada Rabu, (07/02/2024).
Pengirim: Rofiq/Red