Demak–NU Online Demak
Banjir yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi perhatian serius dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah. Kepala Kejati Jateng, I Made Suarnawan, bersama timnya, langsung turun ke lokasi banjir dan memberikan bantuan kepada para korban pada Rabu (21/2/2024).
Suarnawan mengaku prihatin dengan kondisi warga yang terdampak banjir. Ia berharap, bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan.
“Kami datang ke sini untuk menunjukkan kepedulian kami kepada saudara-saudara kita yang mengalami musibah banjir. Kami berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga yang membutuhkan. Kami juga mendoakan agar bencana ini segera berlalu dan warga dapat kembali ke rumah mereka dan melanjutkan aktivitas seperti biasa,” kata Suarnawan.
Bantuan yang dibawa oleh tim Kejati Jateng berupa peralatan mandi, seperti handuk, sabun, deterjen, shampo, sikat gigi, odol, dan lain-lain, juga perlengkapan anak sekolah, tiker, selimut dan berbagai alat rumah tangga lainnya serta sebanyak 1500 sarung. Bantuan tersebut diangkut dengan menggunakan satu truk penuh.
Tidak hanya memberikan bantuan, Suarnawan dan timnya juga meninjau lokasi banjir di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, yang merupakan salah satu desa yang paling parah terendam air. Suarnawan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk membantu penanganan banjir di Demak.
“Kami akan memberikan dukungan dan bantuan hukum yang diperlukan dalam penanganan banjir ini. Kami juga mengimbau kepada warga yang terdampak banjir untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang,” ucap Suarnawan.
Dalam kunjungan tersebut, Suarnawan didampingi oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Demak, Andri Kurniawan, dan jajarannya, serta Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Demak, Kendarsih Iriani. Mereka juga berdialog dengan para pengungsi dan petugas posko pengungsian.
Banjir di Demak disebabkan oleh jebolnya Sungai Wulan dan Sungai Suli, yang saat ini masih menggenangi sejumlah desa di dua kecamatan, yaitu Karanganyar dan Gajah. Banjir ini telah menyebabkan ribuan rumah terendam, ribuan hektare sawah tergenang dan puluhan ribu jiwa mengungsi serta 2 korban jiwa meninggal.
Kontributor: Samsul/Red