Gajah– NU Online Demak
Dalam langkah progresif menuju peningkatan pengelolaan banjir, Bendungan Wilalung, yang dilengkapi dengan sebelas pintu pengatur aliran, menjadi sorotan utama. Saat ini, terdapat tantangan operasional dimana hanya tiga pintu yang menuju Kali Juana yang berfungsi, sementara sisanya menghadapi hambatan berupa sedimentasi dan kebutuhan pengecoran. Namun, dua pintu yang menuju Kali Wulan tetap beroperasi dengan efisien.
Berdasarkan prosedur operasi standar (SOP) bendungan, pembukaan pintu Kali Juana diinisiasi ketika debit air Sungai Wulan mencapai 800 m³/detik, dengan peningkatan bertahap mulai dari 10 m³/detik hingga 30 m³/detik. Namun, terdapat kebutuhan untuk memverifikasi kapasitas Sungai Wulan dalam menampung debit tersebut secara aman.
Bupati Demak, Eisti’anah, dalam kunjungan inspeksi ke Bendung Wilalung, menyoroti pentingnya evaluasi terhadap kapasitas daya tampung Sungai Wulan. “Kita perlu memastikan bahwa Sungai Wulan mampu menampung debit air hingga 800 m³/detik tanpa kompromi terhadap keamanan,” ucap Eisti’anah pada hari Jumat (15/3/2024).
Mengakui pentingnya kolaborasi regional, Bupati menegaskan bahwa empat kabupaten, yaitu Demak, Kudus, Pati, dan Grobogan, memiliki kepentingan bersama dalam pengelolaan Bendung Wilalung. Sebagai respons, telah diajukan permintaan kepada Gubernur untuk mengkoordinasikan pertemuan antar kepala daerah guna membahas dan memperbaharui SOP pengendalian banjir.
Evaluasi yang akan dilakukan diharapkan tidak hanya meningkatkan efektivitas pengendalian banjir tetapi juga menjamin keamanan bagi penduduk di keempat kabupaten tersebut, mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air.
Kontributor: Sam/Red