Senin Pahing, 16 Des 2024 / 14 Jumadil Akhir 1446 H
x
Banner

Perihatin Psikologis Korban Banjir, Fatayat, IPNU-IPPNU Sayung Laksanakan Trauma Healing

waktu baca 2 menit
Abdul Halim Solkan
Rabu, 20 Mar 2024 08:26
0
471

SayungNU Demak Online

Peristiwa banjir yang dialami oleh sebagian masyarakat Kecamatan Sayung, meninggalkan trauma tersendiri. Trauma adalah respons emosional yang dapat terjadi akibat peristiwa yang menyedihkan. Kondisi ini dapat membahayakan perasaan aman dan kemampuan seseorang dalam mengatur emosi. Dampaknya dapat berupa ketidakberdayaan dan ketakutan yang parah.

Maka dari itu, trauma perlu diatasi agar tidak terus membayangi selama seumur hidup. Salah satunya adalah dengan trauma healing. Proses pemulihan ini mampu membuat pengidapnya dapat menjalani hidup tanpa perasaan takut.

Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.

Atas situasi tersebut, PAC Fatayat NU beserta PAC IPNU dan IPPNU Sayung laksanakan trauma healing bagi sebagian korban yang mengalami kebanjiran, kegiatan ini dilaksanakan di Posko Pengungsian Banjir, GOR Desa Prampelan, Ahad (17/3). Relawan dari Fatayat NU, serta IPNU dan IPPNU mewujudkannya dengan cara memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca bencana bisa terobati, dan mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.

“Kita ingin mengembalikan keceriaan anak-anak setelah dilanda banjir. Dengan demikian, harapannya, mereka melupakan banjir yang telah terjadi belum lama ini serta melakukan antisipasi,” ujar Shofiyatun, Ketua PAC Fatayat NU Sayung.

Kegiatan trauma healing sudah menjadi panggilan tersendiri bagi Fatayat NU maupun IPNU dan IPPNU yang harus dilakukan relawan saat terjun melakukan aksi kemanusiaan di wilayah Bencana. Hal ini juga sempat disampaikan Rizka Yuli selaku ketua PAC IPPNU Sayung sewaktu melakukan pendampingan relawan ke lokasi bencana posko pengungsian.

“Kami hanya berupaya melakukan langkah yang lebih ke arah psikoedukasi dan melakukan trauma healing untuk anak-anak, remaja atau masyarakat yang terdampak gempa,” Begitu pungkas Rizka.

Pengirim: Halim/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x