Semarang, NU Online Demak
Tim formatur Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah yang diamanati untuk menyusun formasi personalia PWNU Jateng masa khidmah 2024-2029 berhasil menuntaskan tugasnya.
Ketua PWNU Jateng terpilih, KH Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) sebagai sekretaris tim formatur mengatakan, Rais PWNU Jateng terpilih KH Ubaidullah Shodaqoh selaku ketua tim formatur bersama sekretaris formatur dan tujuh anggota formatur berhasil menyusun kepengurusan PWNU Jateng masa khidmah 2024-2029.
“Tim formatur diamanati konferwil untuk menyusun pengurus dalam waktu 30 hari terhitung mulai sejak berakhirnya Konferwil 6 Maret lalu, amanat itu berhasil diselesaikan dalam rapat formatur yang berlangsung di kantor PWNU Jateng, Sabtu (23/3/2024) kemarin,” kata Gus Rozin di Semarang, Senin (26/3/2024).
Namun demikian lanjutnya, susunan nama-nama pengurus belum dapat diumumkan karena menunggu kesediaan calon pengurus untuk menjadi pengurus sekaligus menunggu persetujuan PBNU yang dituangkan dalam SK.
Menurutnya, prosesi rapat formatur yang diikuti seluruh anggota tim formatur meliputi KH Ubaidullah Shodaqoh (Rais terpilih), KH Abdul Ghoffar Rozin (ketua terpilih), KH Moh Muzamil (ketua demisioner), KH Muhtarom, (eks Karesidenan Pekalongan), Kiai Abdal Malik (eks Karesidenan Banyumas), KHM Furqon Masyhuri ( eks Karesidenan Kedu), KH Shofwan Fauzi (eks Karesidenan Surakarta ), KH Mustamsikin (Karesidenan Semarang ) dan KH Sholahuddin Fatawi (eks Karesidenan Pati) berlangsung lancar.
“Rapat tim formatur fokus pada usulan nama-nama calon Pengurus PWNU Jateng 2024-2029 yang akan diminta menjadi Mustasyar, Syuriyah, A’wan dan Tanfidziyah. Banyak masukan dari anggota formatur, semangat kebersamaan dan wasyawirhum fil amr (bermusyawarah dalam perkara) benar-benar tercermin dalam rapat itu,” terangnya.
Disampaikan, tim formatur menyadari bahwa PWNU Jateng yang membawahi 36 PCNU berkedudukan di kabupaten/kota dan 576 Majelis Wakil Cabang (MWC) yang berkedudukan di kecamatan membutuhkan pengurus yang mampu berkolaborasi dan bersinergi untuk bisa mewujudkan jamaah dan jamiyah NU bermartabat.
Amanat konferwil kemarin ujarnya, mengakomodir kader NU potensial di Jateng mulai dari ulama sepuh khos hingga gus muda potensial. Untuk menjaga keberlanjutan program lalu, banyak pengurus yang periode lalu yang aktif juga diajak kembali.
Dikatakan, walaupun bukan tim super yang disusun, ada harapan besar bahwa nama-nama yang muncul di surat keputusan nanti merupakan tim yang mampu berkhidmat dengan baik. Khidmat adalah cara santri bekerja tanpa pamrih, bertujuan melayani jamaah sekaligus memperkokoh jamiyah.
“Kami berkeyakinan bahwa jalan yang tepat untuk beraktivitas dalam lingkungan NU adalah dengan cara khidmat, melayani umat dengan sebaik-baiknya. Kekuatan khidmat adalah bekerja secara ikhlas dan tuntas,” ucapnya.
Dalam rapat itu, banyak nama-nama ulama, akademisi, hingga putra-putra kiai yang diusulkan dan sanggup untuk menguatkan struktural PWNU nanti.
Anggota tim formatur, KHM Furqon Masyhuri yang ikut rapat menambahkan bahwa nama-nama pengurus yang lalu juga masih ada yang siap untuk berkhidmat kembali.
“Alhamdulillah ketua tanfidziyah terpilih ini sigap dan tanggap melihat perubahan situasi dan kondisi. Terbukti posko tanggap bencana banjir sudah berjalan dengan baik. Begitu pula dengan berkumpulnya tim mide formatur ini menghasilkan yang terbaik,” pungkasnya.
Sumber: NU Online Jateng