Karanganyar–NU Online Demak
Trauma healing sebagai salah satu cara untuk mengatasi kecemasan atau trauma pasca terjadinya bencana banjir melanda. Pasca terjadinya banjir masyarakat mengalami kekhawatiran dan gelisah yang sangat parah tak terkecuali juga dengan anak-anak.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, Hj. Tazkiyatul Muthmainnah saat mengadakan kegiatan ‘Trauma Healing’ kepada anak-anak korban terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar Demak yang dilaksanakan di Musholla Fadhlul Mujib Desa Karanganyar, Sabtu (30/03/2024).
“Saat malam hari masyarakat sulit tidur bahkan tidak bisa tidur apalagi jika hujan turun, rasa khawatir dan gelisah itu ditunjukkan dengan berbagai macam ekspresi,” lanjut Iin sapaan akrab Hj. Tazkiyatul Muthmainnah.
Tazkiyatul menambahkan Ada anak yang menjadi lebih pendiam, ada anak yang tidak mau memiliki barang-barang yang umumnya disukai anak seperti mainan dikarenakan takut hilang terbawa arus banjir.
Senada, Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Garda Fatayat (Garfa) Jawa Tengah, Rufi’atun menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan ‘Trauma Healing’ ini untuk menghibur anak-anak yang terdampak bencana banjir agar tidak mengalami trauma yang berkepanjangan.
Selain itu, lanjut Ndan Upik sapaan akrab Rufi’atun, untuk mengisi kekosongan sekolah anak-anak disaat fasilitas sekolah mereka masih belum berfungsi sebagaimana mestinya. Kegiatan ‘Trauma healing’ kali ini diisi dengan pemberian edukasi melalui fane game dan penanaman spiritual dengan melafalkan bacaan-bacaan islami.
“Selain itu juga melalui media menggambar sehingga diharapkan anak-anak bisa mengalihkan perhatiannya dari ingatan banjir ke ingatan sekolahnya dan pikirannya bisa kembali fresh” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Garfa Kabupaten Demak, Sulistyowati, mengatakan kegiatan ini intinya untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang terdampak banjir sebagai penguatan mental agar trauma psikis dalam memori anak-anak terkait banjir sedikit demi sedikit akan hilang.
“Dari kegiatan ini juga kami mendapat ilmu langsung di lapangan ketika pegang anak-anak yang terdampak banjir, yaitu terkait rasa empati yang perlu dipupuk dan ditanamkan kepada anak-anak dimanapun berada sedini mungkin,”katanya.
Menurutnya, Selain itu juga kita sampaikan pelajaran kesabaran kepada anak-anak tentang adanya bencana atau musibah yang melanda, dimana bencana atau musibah yang melanda itu juga atas kehendak Allah SWT maka harus diterima dengan sabar dan tabah.
Pengirim: Rohmad Sholeh/Red