Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Raih Berkah Ramadhan, TPQ Fadloilusy Syukriyyah Gelar Tadarus Al- Qur’an dan Buka Bersama

waktu baca 2 menit
Ika Fitriani
Jumat, 5 Apr 2024 05:42
0
640

DemakNU Online Demak

Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ) Fadloilsy Syukriyyah Petengan Bintoro Demak menggelar Tadarus Al-Qur’an dan Buka Puasa Bersama (Bukber di Aula TPQ FS pada hari Kamis (5/4/2024)

Kepala TPQ Ni’mah Rofiqoh menyampaikan acara ini merupakan tradisi setiap tahun sebagai wujud gembira menyambut bulan penuh berkah, bulan Ramadhan.

“Acara selalu dilaksanakan setiap bulan Ramadhan tiba, dengan tujuan memupuk rasa kebersamaan antar ustadz, asatidzah, yayasan, serta santri TPQ sekaligus mengajarkan santri santriwati bersabar dalam menjalankan ibadah Puasa,” Jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, ustadz Salmanun Najih dalam mauidohnya menyampaikan bahwa anak-anak harus bisa melakukan “Lima hal sebelum datang Lima hal”.

Pertama jagalah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. Maksudnya kata ustadz Najih agar kita melakukan ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua dengan kondisi tubuh yang sudah renta dan mulai melemah.

Kedua lanjutnya, jagalah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal, yaitu sakit.

Ketiga Jagalah masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. Ustadz Najih menjelaskan serta mengajak anak-anak untuk manfaatklah kesempatan (waktu luang) di dunia ini sebelum datang waktu sempit. Karena semakin besar dan dewasa akan banyak tanggung jawab, maka mumpung masih kecil gunakan waktu sebaik mungkin untuk ngaji, belajar, dan hal-hal positif yang lain.

Keempat Jagalah masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu. Maksudnya bersedekahlah dengan kelebihan harta sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya menjadi fakir di dunia maupun akhirat.

Terakhir, Kelima kata ustadz Najih Jagalah hidupmu sebelum datang kematianmu. Maksudnya agar melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bekal kehidupan sesudah mati, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya. Ustadz Najih memberi contoh beramal jariyah.

“Kalau menurut Nabi Muhammad Saw adalah amal jariyyah namun bahasa kerennya yaitu passive income, jadi bisa lewat harta, keturunan, serta ilmu yang bermanfaat” pungkasnya.

Selain para santri dari TPQ yang hadir, Nampak pula Penasehat, Ketua Yayasan, para ustadz dan asatidzah. Acara dimulai dengan tadarus Al-Qur’an, pembacaan Asmaul Husna, Maulid Nabi, Mauidhoh Hasanah, kuis, ditutup dengan shalat berjamaah dan buka bersama.

Kontributor: Ika Fitriani/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x