Wedung–NU Online Demak
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak KH Aminudin menghimbau kepada masyarakat khususnya warga nahdliyin untuk tidak menggelar malam takbiran secara berlebihan. Hal tersebut menyikapi dari himbauan aparat yang senantiasa untuk menjaga ketertiban umum saat takbir keliling.
“Syiarkanlah malam idul fitri nanti dengan bertakbir, berdzikir, dan amalan-amalan lainnya karena hakikatnya pada malam takbiran adalah malam dimana doa akan mustajabah, untuk itu mari kita penuhi mushola dan masjid-masjid saat malam takbir,”ucapnya kepada NU Online Demak pada Selasa (9/04/2024).
Kyai Amin Menambahkan boleh-boleh saja kita melaksanakan takbir keliling dari kampung satu ke kampung yang lainnya namun tidak boleh sampai menimbulkan kegaduhan yang dapat merusak lingkungan salah satunya dengan menggunakan sound yang besar dan petasan.
“Mari jaga ahklakul karimah kita semua dengan tidak disertai dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syariat islam, mari selalu lantunkan gema takbir di manapun berada,” imbuhnya.
Kyai asal Wedung tersebut lebih menyarankan warga nahdliyin lebih baik mengumandangkan gema takbir di mushola atau masjid saja sebenarnya, pasalnya disamping menghindari kemacetan yang terjadi juga menghindari kerawanan keamanan bagi peserta takbir keliling yang menggunakan mobil bak terbuka.
“Dihimbau juga masyarakat tidak membunyikan petasan, pasalnya pihak Polri sudah melarang dan secara sosial menimbulkan gangguan lingkungan,” katanya.
Menurutnya, masih banyak cara lain untuk merayakan idul fitri selain menyembunyikan petasan seperti silaturahmi dengan guru, ustadz atau kyai di lingkungan masing-masing.
Penulis: Choerul Rozak/red