Jakarta, NU Online Demak
Silaturahim atau bertamu ke sejumlah kerabat, sahabat, dan teman sudah menjadi tradisi mayoritas umat Islam selepas shalat Idul Fitri. Bagi sebagian Muslim, waktu berkunjung tidak cukup dilakukan dalam satu atau dua hari. Hal ini karena faktor jarak tempuh yang cukup jauh, atau lantaran banyak kerabat yang perlu dikunjungi.
Maksud dalam tradisi ini tentu cukup mulia. Di samping karena hendak melebur kesalahan dengan cara bermaaf-maafan, menjaga silaturahim juga sangat dianjurkan dalam Islam.
Karena itu, tujuan mulia tersebut hendaknya berbanding lurus dengan sikap yang mulia pula dengan memperhatikan adab atau tata krama saat mengunjungi sanak keluarga ataupun sahabat.
Ustadz M Tatam Wijaya, Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat dalam artikelnya di NU Online menyebutkan, ada 10 adab yang mesti diperhatikan saat bertamu di momentum Lebaran Idul Fitri. Kesepuluh adab itu ia kutip dari Kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali dan Kitab Fashlul Khithab.
Sumber: NU Online