Sabtu Pahing, 16 Nov 2024 / 14 Jumadil Awwal 1446 H
x
Banner

Gelar Syawalan, Bupati: Mari Kita Uri-Uri Dan Kita Jadikan Sebagai Budaya

waktu baca 2 menit
Rohmad Sholeh
Kamis, 18 Apr 2024 14:24
0
269

WedungNU Online Demak

Syawalan atau Sedekah Laut adalah sebagai salah satu ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan rejeki yang ada di laut. Selain sebagai tradisi, Syawalan ini juga sebagai pendongkrak perekonomian warga menjadi semakin maju, kalau biasanya Syawalan di Morodemak kali ini yang pertama diselenggarakan di Kecamatan Wedung.

Demikian disampaikan Bupati Demak Hj. Eisti’anah saat menghadiri Syawalan atau Sedekah Laut di Desa Bungo Kecamatan Wedung, Rabu (17/04/2024).

“Tradisi Syawalan ini menjadi suatu adat yang harus diuri-uri dan kita jadikan sebuah budaya. Semoga dengan adanya tradisi ini menjadikan masyarakat lebih erat dan sejahtera,” jelas Mbak Eisti.

Menurutnya, Dengan adanya kita hadir disini, kita berharap bisa mengembangkan desa wisata, warga masyarakat juga usahanya semakin ramai dan perekonomiannya semakin berjaya lagi. Desa Bungo termasuk kategori Desa Wisata dan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah Rp. 100 juta. Kami lihat dari Dinas Pariwisata (Dinparta) mengembangkan Desa Wisata di Desa Bungo untuk meningkatkan potensi wisata yang ada.

Mbak Eisti berpesan agar pengembangan desa wisata perlu dioptimalkan terutama wisata religi agar lebih dikenal masyarakat, semoga hasil laut semakin melimpah lagi. Tetap semangat dan terimakasih atas berkat jasa para nelayan.

“Masih dalam suasana Idul Fitri Mbak Eisti tak lupa mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya.

Senada, Kepala Desa Bungo Wedung Imam Wahyudi menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran Ibu Bupati beserta rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak.

“Semakin tahun nelayan semakin berkurang, jelas Imam Wahyudi, dari total 250 nelayan yang ada di Desa Bungo sekarang menjadi 150-an. Hal itu dikarenakan selain faktor usia juga karena adanya alih profesi.”tambahnya.

Imam Wahyudi menambahkan Semalam para nelayan mengadakan selametan dengan membaca manakiban dan dilanjut pagi hari larungan sedekah bumi. Dimana sumber dana berasal dari swadaya nelayan sekitar 30 juta dan dari Pemerintah Desa (Pemdes) serta donatur dari para pedagang.

Pengirim: Rohmad Sholeh/Red

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x