Demak–NU Online Demak
R.A Kartini merupakan salah satu pahlawan perempuan Indonesia, berkat pemikirannya, membuat emansipasi wanita kian meluas dan peran perempuan Indonesia semakin meningkat. Melalui bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, ia menuliskan gagasan dan cita-citanya untuk memajukan kaum perempuan.
Sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Demak menggelar peringatan Hari Kartini 2024 dengan mengadakan Talk Shaw bertema “Perempuan dan Pendidikan”.
Acara berlangung di kantor PCNU Demak tersebut diikuti seluruh pengurus PC IPPNU Demak serta menghadirkan narasumber Dosen Muda IAIN Kudus bertepatan pada hari Ahad, (21/04/2024).
Ketua PC IPPNU Demak Popi Wulansari menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud rasa syukur kita sebagai perempuan yang bisa merasakan hasil dari perjuangan Ibu R.A Kartini.
“Terimaksih untuk semua pengurus yang hari ini sudah menyempatkan waktu untuk hadir. Terimakasih untuk sumbangsih tenaga, pikiran, serta materi demi mensukseskan acara kita siang ini,” Ungkap Popi.
Menurutnya Acara kali ini bertujuan untuk menghargai dan meneladani sosok inspiratif pahlawan peremuan kita yaitu Raden Ajeng Kartini,” imbuh ketua asal Karangawen tersebut.
“Dan ditengah-tengah kita sudah hadir narasumber yang luar biasa dosen muda IAIN Kudus dimana beliau juga merupakan senior di IPPNU, beliau nanti yang akan mengupas tenteng sosok perempuan dan pendidikan, semoga apa yang disampaikan nanti bisa memotivasi kita menjadi kartini masa depan,” pungkas Popi.
Senada, Ika Fitriani saat Talk Shaw menyampaikan Sebagai perempuan kita harus melek pendidikan, apalagi di era globalisasi seperti saat ini. Ada beberapa alasan mengapa pendidikan penting bagi perempuan.
Pertama kata Ika pendidikan penting bagi perempuan karena Al Ummu Madrasatul Ula Ibu adalah sekolah pertama bagi putra-putrinya.
Kedua pendidikan sebagai sarana menunjang karir bagi seorang perempuan, ketika perempuan memiliki pendidikan maka akan mempermudah dia untuk berkarir. Namun yang perlu digaris bawahi tujuan utamanya adalah mencari ilmu, adapun karir adalah bonus.
Karena Allah pun sudah berjanji “ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّة
” Man salaka thariqan yaltamisu fihi ilman sahhalallohu lahu bihi thariqan ilal jannati”
Artinya : Barang siapa berjalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga”
Selanjutnya, Ketiga Perempuan Bisa Bawa Pengaruh Positif dan keempat Perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki.
Namun yang menjadi problem, lanjut Ika banyak hambatan ketika perempuan ingin memeproleh pendidikan. Faktor-faktornya yaitu, Faktor teologis (pandangan bahwa perempuan adalah bagian dari lelaki. Dia adalah tulang rusuk lelaki, sehingga posisinya dalam relasi antara lelaki dan perempuan adalah relasi yang tidak seimbang. Lelaki lebih superior sementara perempuan lebih inferior).
Faktor Sosiologis (pandangan bahwa perempuan dalam banyak hal diposisikan sebagai subordinat. Lebih banyak berada di dalam urusan domestik ketimbang urusan publik), Faktor Budaya (Ada ungkapan tradisi yang menyatakan ”perempuan itu, suwargo nunut neroko katut”. Artinya bahwa perempuan itu hanyalah konco wingking, atau kawan di belakang atau di dalam rumah). Faktor Ekonomi.
Lebih lanjut Ika mengatakan jadilah perempuan yang memiliki 4 B (Brain (kecerdasan), Beauty (cantik), Behavior (Tata krama), Brave (Berani).
Kontributor: Ika/Red