Karanganyar–NU Online Demak
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar Demak mendesak pemangku kebijakan (pemerintah) agar segera memperbaiki Sipon (saluran pembuangan air) yang berada di Kecamatan Gajah.
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Karanganyar Mukhlishoh mengatakan Sipon adalah penyebab utama banjir berkepanjangan di Dukuh Kedungbanteng Desa Wonorejo beberapa waktu lalu.
“Agar ke depan bencana banjir tidak terulang kembali di Dukuh kedungbanteng kami mendesak pihak terkait melalui Pemerintah Kecamatan untuk mengawal penanganan banjir di Dukuh Kedungbanteng,“ ungkapnya saat saat beraudiensi dengan Camat Karanganyar Demak di kantor Kecamatan setempat pada Kamis (02/05/2024).
Menurutnya Dukuh Kedungbanteng pada banjir Februari dan Maret 2024 lalu selain akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito Desa Ketanjung dan Sungai Jratun di Desa Ngemplik Wetan juga karena tidak berfungsinya dengan baik Sipon yang ada, akibatnya banjir di Dukuh Kedungbanteng surutnya paling belakangan.
Ternyata lanjutnya, kendala banjir di Dukuh Kedungbanteng itu terkait dengan keberadaan Sipon yang berada di Kecamatan Gajah yang tidak berfungsi dengan baik. Arus air yang berada di Dukuh Kedungbanteng sebelum habis harus melewati sungai pembuangan yang mengarah ke Sipon dan berada memanjang di Desa Karanganyar sampai di Kecamatan Gajah tepatnya dibawah jalan pantura.
“Karena itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak diminta selalu menyuarakan terus dan tidak bosan menyampaikan aspirasi warga Fatayat kepada para pihak yang terkait dengan penanganan bencana banjir di Karanganyar,” imbuhnya.
Camat Karanganyar Demak Ungguh Prakoso saat menerima kunjungan PAC Fatayat NU Karanganyar menyampaikan, sebetulnya Ibu Bupati Demak sudah mengusulkan terkait perbaikan Sipon kepada pihak yang berwenang.
“Sipon sudah ada sejak zaman kolonial Belanda di wilayah tersebut, usianya sudah tua dan lubangnya pun kecil. Sehingga aliran air dari Selatan ke Utara yang melewati jalan pantura menjadi tidak lancar saat terjadi banjir,” ungkapnya.
Ungguh menyebutkan Pemkab Demak akan selalu menyuarakan dan mengawal aspirasi dari warga terutama Fatayat agar ke depan banjir di Dukuh Kedungbanteng tidak semakin parah. Semoga pihak berwenang dalam hal ini pemerintah pusat segera untuk meresponnya.
Senada, Ketua Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Kedungbanteng Ummu Atiq yang ikut hadir memberikan kesannya atas banjir yang terjadi di kampungnya beberapa waktu lalu, warga saat ini ketika turun hujan merasa khawatir dan was-was akan terjadinya banjir lagi.
“Akibat banjir yang berkepanjangan tersebut warga tidak dapat beraktifitas dengan normal, mau tidur pun tidak bisa tidur dengan nyenyak dan warga benar-benar masih trauma atas bencana tersebut. Ia berharap semoga pemerintah pusat segera mendengar jeritan warga di Kedungbanteng khususnya dan Karanganyar pada umumnya,” ucapnya.
Kontributor: Rohmad/Red