Karanganyar–NU Online Demak
Sebagai kader dan aktivis Nahdlatul Ulama (NU), keseimbangan antara keluarga dan organisasi harus bisa berjalan secara beriringan karena 2 hal itu adalah kunci bagi para aktivis NU agar tetap berkesinambungan.
Demikian disampaikan Rois Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Karanganyar Demak, KH. Mudatsir, saat menyambut kehadiran pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Karanganyar Demak dalam silaturahim Idul Fitri 1445 H di kediamannya Desa Karanganyar, Rabu (01/05/2024).
Mudatsir juga mendoakan para pengurus PAC Fatayat NU Kecamatan Karanganyar agar selalu diberikan kesehatan lahir dan batin agar dapat menjalankan dan merealisasikan program kerja yang sudah direncanakan.
“Kesehatan lahir bagus, akan tetapi yang lebih terpenting adalah kesehatan secara batin, artinya menjadi pengurus itu jangan suka gremeng akan tetapi harus selalu ikhlas. Selain itu pengurus juga harus mengerti tugas atau job description-nya masing-masing,” ucapnya.
Kyai Mudatsir menambahkan Untuk itu utamakan keikhlasan dimanapun berada dan kapanpun baik dalam hubungan berumah tangga maupun dalam berorganisasi. Niat kita hanya satu yaitu khidmah atau pengabdian di NU untuk menegakkan kalimat Allah SWT.
Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Karanganyar Mukhlishoh mengatakan, silaturahim di bulan Syawal atau dalam nuansa Idul Fitri ini adalah program rutinitas Fatayat tiap habis lebaran. Adapun tujuan yang kita kunjungi biasanya Rois Syuriyah MWC NU, Ketua Tanfidziyah MWC NU, Ketua PAC Muslimat NU, Ketua PC Fatayat NU Demak dan juga senior-senior yang telah berjasa.
“Silaturahim Idul Fitri ini menjadi tradisi umat Islam terutama di Indonesia dengan tujuan mempererat tali silaturahim yang memohon halal (maaf),” katanya kepada NU Online Demak, Sabtu (04/05/2024).
Menurutnya Selain mempererat tali silaturahim, silaturahim juga dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan dapat juga menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesama. Dorongan untuk saling memaafkan dengan tetap bersilaturahim bisa membuat hubungan menjadi harmonis.
“Tidak ada manusia atau bani adam yang tidak pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik manusia adalah yang mau meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya,” pungkasnya.