Senin Pahing, 16 Des 2024 / 14 Jumadil Akhir 1446 H
x
Banner

PWNU Jateng: Kebesaran NU Harus Benar-Benar Ditunjukkan Dan Dibuktikan Jangan Hanya Tampak Kalau Ada Momen

waktu baca 2 menit
Choerul Rozak
Sabtu, 11 Mei 2024 06:16
0
654

Pekalongan, NU Online Demak
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin menyampaikan, kebesaran NU jangan menjadikan NU hanya tampak jumlah bahkan hanya tampak dalam momen 5 tahunan. Namun kebesaran ini harus benar-benar ditunjukkan dan dibuktikan.

“Kita ingin NU yang sebetulnya besar ini terlihat besar. NU yang tampak banyak ini tampak banyak. Selama ini, besar tetapi tidak terlihat besar. Besarnya hanya 5 tahunan sekali. Sekarang kita harus membawa NU ini besar selama 5 tahun penuh,” ujarnya.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-18 NU Kabupaten Pekalongan pada Kamis (9/5/2024) di Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMKNU) Kesesi.

Disampaikan, hampir di setiap konfercab yang dihadiri, denyut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nya itu terasa. Ada yang terasa lemah, tetapi juga ada gerakan. Di Pekalongan tampaknya agak kuat denyutnya.

“Saya ingin sampaikan, NU di Jateng ini adalah NU terbesar kedua di Indonesia. Dan Pekalongan adalah salah satu dari sedikit PCNU yang besar di Jateng. Maka semakin besar PCNU nya, semakin kuat pula denyut pilkadanya,” ucapnya.

Gus Rozin panggilan akrabnya menambahkan, untuk menunjukkan kebesaran NU kuncinya adalah bagaimana menyatu bariskan warga NU, jangan sampai NU seperti kerumunan yang sangat mudah dibubarkan. Pilkada menurutnya, adalah keniscayaan yang harus dihadapi dan bagaimana NU dengan pilkada memiliki hubungan yang berkelindan karena kebesaran warga NU.

“Yang paling penting jangan jadikan pilkada sebagai tujuan, akan tetapi sebagai wasilah untuk menuju pada ghayah (tujuan-tujuan dan agenda-agenda NU),” ungkapnya.

Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudori berharap, konfercab bisa menjadi wadah silaturahim, sarana untuk berkomunikasi, berdiskusi, dan akhirnya bisa menyusun kerangka kerja bagi organisasi yang kita cintai.

“Mudah-mudahan kegiatan ini juga bisa bersinergi bersama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam menyikapi berbagai permasalahan khususnya yang ada di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.

Apa yang menjadi permasalahan di Kabupaten Pekalongan lanjutnya, adalah permasalah kita bersama. NU akan selalu bersinergi dan berdampingan dengan pemerintah.  “NU bisa berperan aktif membangun masyarakat di berbagai aspek kehidupan, seperti aspek diniyah atau keagamaan, aspek pendidikan, dan lain sebagainya,” ujar Kiai Muslikh.

Kegiatan Konfercab ke-18 PCNU Kabupaten Pekalongan dimulai dengan pembukaan, lantunan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathan oleh paduan suara dari ranting NU Karanganyar, serta sambutan-sambutan.

Tampak hadir pengurus PBNU, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, badan otonom NU di Kabupaten Pekalongan, Pengurus MWCNU se-Kabupaten Pekalongan, peserta Konfercab, serta tamu undangan lainnya.

Sumber: NU Online Jateng

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap lengkapi captcha sekali lagi.

LAINNYA
x