Sayung–NU Online Demak
Bupati Demak Eisti’anah mengatakan sebagai generasi penerus bangsa kita jangan sampai meninggalkan kebudayaan yang ada akan tetapi harus selalu kita lestarikan dan terus diuri-uri. Karena tugas kita sebagai generasi penerus hanyalah menguri-uri dan melestarikan.
Demikian disampaikan Bupati Demak Hj. Eisti’anah saat menghadiri acara ‘Gempita Apitan Sedekah Bumi Desa Banjarsari Kecamatan Sayung’, di lapangan Desa setempat, Ahad (19/05/2024) malam.
“Pada kesempatan ini saya mengapresiasi Apitan Desa Banjarsari yang menampilkan tarian-tarian dari anak-anak SD dan Sanggar Padma Baswara,” ucap Bupati.
Bupati Eisti menambahkan Setelah rangkaian kegiatan Apitan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak akan ada event besar yaitu Grebeg Besar. Bupati mengajak semua warga agar dapat meramaikan event tahunan tersebut sebagai bentuk untuk nguri-uri budaya leluhur.
“Untuk anggaran pembangunan jembatan yang menuju ke Dukuh Dombo yang rusak di tahun 2024 ini berkurang karena tersedot untuk anggaran Pilkada di bulan November mendatang. Semoga di tahun 2025 nanti bisa kita anggarkan sesuai dengan target yang diinginkan,” ungkapnya.
Kepala Desa Banjarsari Kecamatan Sayung Haryanto mengucapkan terima kasihnya kepada Bupati Demak yang berkenan hadir dalam kegiatan Apitan Sedekah Bumi Desa Banjarsari Tahun 2024.
“Kegiatan Apitan Sedekah Bumi ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan. Semoga dengan apitan sedekah bumi ini Desa Banjarsari selalu diberkahi oleh Allah SWTd dan menjadi desa gemah ripah lohjinawi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Haryanto mengatakan Tradisi apitan atau sedekah bumi diadakan setiap satu tahun sekali, alhamdulillah tahun 2024 ini kita mengundang Abah Kirun (Muhammad Syakirun) seorang pelawak dan juga pendakwah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Sayung, Forkopimcam Sayung, Perangkat Desa Banjarsari, Lembaga Desa yang terdiri dari RT RW di wilayah Desa Banjarsari, tokoh masyarakat dan juga agama Desa Banjarsari.
Kontributor: Soleh/Red