Sayung–NU Online Demak
Bupati Demak, Eisti’anah, mengumumkan bahwa Kabupaten Demak telah memperoleh anggaran sebesar Rp 500 miliar dari pemerintah pusat untuk pembangunan tanggul laut di Kecamatan Sayung pada tahun 2025. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi dampak rob yang mengancam wilayah tersebut, termasuk jalan pantura.
“Tahun ini sudah ada master plan DED dari pusat. InsyaAllah tahun 2025 akan mulai dikerjakan. Dari total anggaran Rp 2 triliun untuk Jawa Tengah, Demak mendapatkan Rp 500 miliar khusus untuk pembangunan tanggul di Sayung,” ujar Eisti’anah saat memberikan bantuan sembako di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Rabu (29/5).
Eisti’anah juga menyatakan bahwa pihaknya tengah berusaha mendapatkan tambahan anggaran agar tanggul laut tersebut dapat diperpanjang hingga ke Kecamatan Wedung yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara. “Kami sedang melobi agar bisa mendapatkan tambahan anggaran. Jika berhasil, tanggul ini akan diteruskan sampai ke Wedung,” jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Desa Timbulsloko, Bupati Eisti’anah, didampingi Sekda Akhmad Sugiharto dan sejumlah kepala dinas, memberikan ratusan paket sembako kepada warga terdampak rob. Rombongan juga meninjau prototipe rumah mumbul (mengapung) yang berada di desa Timbulsloko.
“Kunjungan ini sudah lama direncanakan. Kami ingin melihat langsung kondisi rumah apung yang dibuat oleh teman-teman dari Perkim, sekaligus memberikan bantuan sembako,” ungkap Eisti’anah.
Menurutnya, rumah apung ini masih dalam tahap uji coba dan perlu pengujian lebih lanjut. “Kami sedang menguji kekuatan dan kualitas rumah apung ini. Banyak masukan dari masyarakat yang akan kami pertimbangkan,” tambahnya.
Pemkab Demak memberikan bantuan material senilai Rp 50 juta untuk pembangunan rumah apung, namun Eisti’anah mengakui bahwa anggaran tersebut masih kurang. “Setelah dihitung, bantuan Rp 50 juta masih kurang. Kami akan menambah anggaran ini, mungkin hingga dua kali lipat,” jelasnya.
Rumah apung ini diharapkan menjadi solusi bagi warga yang terkena dampak rob, khususnya di Desa Timbulsloko yang selalu berkejaran dengan air. “Jika uji coba ini berhasil, kami akan memperbanyak pembangunannya,” kata Eisti’anah.
Selain itu, warga Desa Timbulsloko juga mengusulkan perbaikan jalan dan area makam. Eisti’anah menyatakan bahwa anggaran sekitar Rp 1 miliar telah disiapkan untuk perbaikan jalan utama desa tersebut.
“Kami sudah anggarkan sekitar Rp 1 miliar untuk jalan utama Desa Timbulsloko tahun ini. Kami akan terus berupaya memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat terdampak rob,” tutup Eisti’anah.
Kontributor: Sam/Red