Demak-NU Online Demak
Kabupaten Demak, yang terpilih sebagai salah satu daerah untuk mengimplementasikan program smart city, mendapatkan evaluasi dari pemerintah pusat di Gedung Bina Praja, Senin (24/6).
Dalam acara tersebut, Bupati Demak, dr. Eisti’anah, menyampaikan bahwa sejak tahun 2023, Kabupaten Demak telah menerima banyak masukan dari pemerintah pusat, mulai dari gerakan menuju smart city hingga pengembangannya. “Gerakan menuju smart city adalah inisiatif yang digulirkan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk mendorong pengembangan kabupaten/kota cerdas di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa melalui gerakan ini, pemerintah kabupaten/kota dibimbing untuk menyusun rencana pembangunan komprehensif berbasis enam dimensi kota cerdas: smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart living, dan smart environment.
Salah satu inovasi yang ditonjolkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak dalam upaya menjadi smart city adalah program rumah apung, yang dirancang untuk mengatasi masalah rob di daerah pesisir. “Rob tidak berpengaruh terhadap penilaian smart city. Yang jadi penilaian adalah inovasi kami dalam merespons masalah yang ada. Makanya kami buat rumah apung,” jelas Bupati Eisti’anah.
Meskipun program rumah apung ini memiliki banyak peminat, Bupati Eisti’anah mengakui bahwa alokasi anggaran yang tersedia masih terbatas. “Kami hanya bisa menganggarkan Rp 50 juta, padahal kebutuhan pembangunan Rp 100 juta. Kami sudah meminta OPD terkait untuk menghitung ulang,” tambahnya.
Sebagai informasi, rumah apung diprediksi dapat bertahan hingga 20-25 tahun. Saat ini, progres pengembangannya masih terus diteliti dan dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak bekerja sama dengan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Kontributor: Sam/Red