Magelang, NU Online Demak
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU H Najib Azca menyampaikan beberapa agenda penting Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
Pertama, konsolidasi organisasi. Menurutnya, Nahdlatul Ulama tidak akan bisa menjadi besar jika tidak mampu bersatu. Konsolidasi ini penting dan sangat ditekankan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf melalui langkah-langkah nyata dalam penataan organisasi berbagai lembaga.
“Nahdlatul Ulama yang besar akan menjadi tidak ada artinya jika tidak mampu bersatu dan berbaris dengan baik. Jumlahnya banyak tetapi bercerai-berai itu membuat NU secara internal dan eksternal tidak memiliki makna yang besar,” ujarnya dalam sambutan di Konfercab XV PCNU Kab Magelang, Sabtu, (29/6/2024).
Kedua, kaderisasi. PBNU sedang melakukan kaderisasi dengan sungguh-sungguh melalui PDPKNU dan PMKNU. PBNU kini juga sedang merancang kaderisasi tingkat tinggi melalui Akademi Kepemimpinan Nahdlatul Ulama dengan standar yang sangat tinggi setara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang bertujuan bukan hanya untuk menjadi pemimpin NU tetapi juga pemimpin bangsa
“AKNU PBNU itu minimal setara dengan Lemhanas, bahkan benchmark lebih tinggi lagi melibatkan akademisi internasional dari Harvard, Boston, Australia, dan lainnya yang akan kita padukan dalam forum kepemimpinan yang nanti akan menjadi inspirator dan pemimpin bukan hanya di NU tetapi juga bagi bangsa dan dunia,” ungkap Dosen Universitas Gadjah Mada tersebut.
Ketiga, agenda transformasi digital Nahdlatul Ulama. Di era ini, menurutnya, segala sesuatu dilakukan melalui teknologi, informasi, dan komunikasi yang semakin canggih. Karena itu, PBNU sedang merancang cara untuk merespons dengan cara-cara yang baru demi menyentuh zaman baru yang belum tersentuh oleh NU. Hal ini mengingat jumlah anggota NU di bawah umur 20 tahun hanya 9 persen.
“Kita harus berani melakukan lompatan cara bekerja berorganisasi dengan melakukan transformasi digital secara besar-besaran,” ungkap.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa PBNU akan mengadakan acara Digital Leadership Academy atau Akademi Kepemimpinan Digital yang akan bekerja sama dengan Kementerian Informasi (Kominfo) yang akan mengundang semua PWNU seluruh Indonesia.
“Semua elemen akan hadir bersama-sama dalam agenda besar yang kemudian disebut peta jalan transformasi digital Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tambahnya.
Peta jalan transformasi digital ini akan melibatkan anak-anak muda NU yang luar biasa, seperti Ainun Najib salah satu tim ahli dari Grab, anak-anak muda yang menjadi konsultan perusahaan internasional, dan ketua peta transformasi digital adalah anak muda NU yang sangat berjasa dalam penanganan Covid-19 yaitu dengan membuat aplikasi PeduliLindungi.
“Kita harus serempak, harus berpadu untuk melakukan transformasi besar. NU memasuki abad kedua dan memiliki tantangan berbeda yang harus kita jawab dengan cara-cara yang baru,” pungkasnya.
Sumber: NU Online Jateng